Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ayo Bergerak Bersama, Dari Pulau Pramuka untuk Laut yang Bersih dari Sampah Plastik

Foto : ANTARA/Prisca Triferna

Tokoh masyarakat Pulau Pramuka sekaligus Ketua Rumah Literasi Hijau Mahariah (berbaju putih, membawa pengeras suara) memberikan penjelasan kepada pengunjung mahasiswa terkait lab plastik di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (30/9/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Isu persoalan sampah di laut telah menjadi perhatian Pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, dengan beragam langkah untuk menekan kebocoran sampah plastik ke lingkungan terus dilakukan.

Menurut data olahan Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKNPSL), memperlihatkan jumlah kebocoran sampah plastik mencapai 359.061 ton pada 2023. Jumlah itu memperlihatkan penurunan dari 615.675 ton sampah plastik bocor ke laut pada 2018.

Peneliti Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Muhammad Reza Cordova memperingatkan dampak kebocoran plastik ke lingkungan, selain sulit untuk terdegradasi secara alami terdapat juga ancaman mikroplastik yang terlepas darinya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, mikroplastik kini telah terdeteksi pada semua sampel air dan sedimen. Partikel plastik berukuran kurang dari 5 milimeter itu juga sudah ditemukan di berbagai jenis ikan dan kerang yang dikonsumsi oleh manusia.

Mikroplastik yang masuk ke tubuh manusia dapat berdampak kepada kesehatan, dengan endapannya tidak dapat dicerna dan diserap oleh tubuh manusia. Efek pengendapan dalam jumlah banyak dan dalam periode yang lama akan memicu timbulantumor atau bahkan kanker, disebabkan iritasi dalam tubuh karena keberadaan endapan partikel asing tersebut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top