Ayo Belajar Penanggulangan Stunting dari Lombok Timur
Pj Bupati Lombok Timur, Drs H M Juaini Taofik MAP (tengah) berfoto bersama dalam diseminasi hasil temuan awal studi Action Against Stunting Hub (AASH) Indonesia di Lombok Timur, Selasa.
Studi itu tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga di tiga negara yakni India, Indonesia dan Senegal. Selama empat tahun program berjalan dan mencapai tujuannya, meskipun ada tantangannya akibat COVID-19.
Melalui diseminasi awal hasil penelitian tersebut, diharapkan semua pihak memiliki pengetahuan yang komperehensif terkait persoalan stunting serta dapat berkontribusi dalam komitmen penanggulangan stunting.
Lombok Timur dapat menjadi contoh bagaimana persoalan stunting dapat diatasi dengan komitmen pemangku kepentingan dan gotong royong. Persoalan stunting merupakan persoalan serius, karena berdasarkan sejumlah studi, stunting memiliki dampak jangka pendek dan panjang pada kehidupan anak.
Dalam jangka pendek dapat mengganggu perkembangan otak anak sehingga perkembangan motoriknya terlambat dan terhambat. Sementara dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko obesitas, rentan terhadap penyakit tidak menular dan ketika dewasa mengalami kesulitan dalam bersaing di pasar kerja karenaproduktivitasnya rendah. Persoalan stunting perlu mendapatkan perhatian serius, apalagi jika ingin mencapai Indonesia Emas 2045.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya