Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 04 Mei 2021, 18:41 WIB

Ayahnya Pernah Berperan Menangkap Jenderal Pentolan G30S PKI, Sang Anak Jenderal Bintang Dua

Mayjen Soedjiman dan Mayjen Toto Rinanto.

Foto: Istimewa

JAKARTA- Salah satu tokoh militer penting di balik kelompok G30S PKI yang menculik para jenderal pimpinan angkatan darat pada tahun 1965, salah satunya adalah Brigjen Soepardjo. Bahkan Soepardjo adalah satu-satunya perwira berpangkat jenderal di kelompok G30S PKI.

Setelah kelompok G30S PKI pimpinan Letkol Untung diberangus, Brigjen Soepardjo menjadi buronan. Ia pun diburu tentara. Pada akhirnya, setelah sekian lama sembunyi, Brigjen Soepardjo bisa ditangkap.

Nah, orang yang berperan penting dalam penangkapan Brigjen Soepardjo adalah Soedjiman. Ketika itu, Soedjiman sedang menjabat sebagai Dandim Jakarta Pusat. Lewat sebuah operasi yang dipimpinnya, Brigjen Soepardjo, jenderal pentolan G30S PKI ini bisa diringkus.

Setelah itu karir Soedjiman perlahan naik. Ia pernah menjadi Dankorma ABRI da Kepala Staf Kodam XII/Tanjungpura. Terakhir, ia menjadi Gubernur Kalimantan Barat periode 1978-1988. Soedjiman, pensiun dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal (Mayjen). Jenderal kelahiran Yogyakarta pada 1 Juli 1928 ini meninggal di Jakarta pada tanggal 2 Desember 2014.

Jejaknya sebagai tentara kemudian diteruskan oleh anak keempatnya yang bernama Toto Rinanto. Sang anak, Toto Rinanto merupakan lulusan Akmil tahun 1984.

Toto Rinanto Soedjiman demikian nama lengkapnya, lahir di Garut, Jawa Barat pada 12 Januari 1960. Sejumlah posisi penting di TNI pernah dipegangnya.

Toto Rinanto yang terakhir pensiun dengan pangkat Mayjen ini pernah menjadi Kasgartap I Jakarta. Kemudian menjadi Tenaga Pengajar Bidang Padmas. Toto juga pernah menjadiPangdam XII/Tanjungpura. Di kodam ini pula sang ayah pernah menjabat sebagai Kasdam. Jabatan terakhir yang dipegangnya sebelum pensiun adalah sebagai Staf Khussus Kasad. Pada 26 Maret 2017, Toto menghembuskan nafas terakhirnya di Jakarta. Ia meninggal pada umur 57 tahun.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Agus Supriyatna

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.