Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pertahanan Militer

Australia Tingkatkan 4 Pangkalan Militer

Foto : AFP/PM OFFICE AUSTRALIA/ADAM TAYLOR

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison

A   A   A   Pengaturan Font

SYDNEY - Australia pada Rabu (28/4) mengumumkan akan meningkatkan kapasitas pangkalan-pangkalan militer yang ada di bagian utara negaranya dan akan memperluas latihan perang dengan pasukan Amerika Serikat (AS).

Pengumuman itu dilontarkan setelah muncul peringatan-peringatan yang mengatakan bahwa "genderang perang" telah dipukul di wilayah Pasifik.

Pengumuman itu disampaikan oleh Perdana Menteri Scott Morrison dimana Australia rencananya akan menggelontorkan dana lebih dari setengah miliar dollar AS untuk meningkatkan kapasitas 4 pangkalan yang dijadikan fasilitas pelatihan militer di utara benua itu dalam kurun waktu 5 tahun.

Rencana peningkatan pangkalan militer ini lebih besar dan lebih mahal daripada yang pertama kali dirancang dua tahun lalu. Saat peningkatan pangkalan rampung maka akan memungkinkan lebih banyak latihan gabungan dengan pasukan AS, termasuk rotasi lebih banyak anggota marinir AS yang transit melalui pelabuhan utara Darwin.

"Kami akan selalu melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan Australia memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk melindungi dan mempertahankan kepentingannya," kata PM Morrison.

Antisipasi Ancaman

Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah Australia telah mengeluarkan nada yang lebih agresif terkait masalah pertahanan, apalagi setelah hubungannya dengan Tiongkok memburuk.

Tahun lalu, pemerintahan pimpinan PM Morrison telah mengumumkan rencana untuk secara dramatis melengkapi militernya dengan persenjataan berteknologi tinggi dalam mengantisipasi ancaman yang dianggap lebih besar datang dari Beijing.

Pakar pertahanan bahkan menyarankan agar negeri Kanguru itu harus mempertimbangkan pengembangan kemampuan senjata nuklir, karena pasukan konvensional Australia yang relatif kecil tidak mungkin dapat mempertahankan negara benua yang luas itu dari serangan.

Pekan ini seorang pejabat tinggi pemerintah memperingatkan bahwa negara-negara merdeka sekali lagi telah mendengar bunyi "genderang perang" di wilayah Pasifik dan Menteri Pertahanan Australia yang baru dilantik, Peter Dutton, secara terbuka berspekulasi dengan menyatakan prospek perang antara Tiongkok dan Taiwan tak boleh diabaikan.

Sementara itu para kritikus yang menanggapi hal ini menuding pemerintah Australia sengaja membuat krisis untuk mengalihkan perhatian dari peluncuran vaksin virus korona yang terhenti serta menurunnya popularitas pemerintahan berdasarkan jajak pendapat.

"Morrison, Dutton dan sekutu media sekutunya, Rupert Murdoch, telah berusaha mati-matian untuk mengalihkan agenda politik domestik dari bencana vaksin, kegagalan perubahan iklim dan skandal-skandal pelecehan di Canberra," komentar mantan PM Kevin Rudd. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top