Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Australia Gelar Referendum Tentukan Hak dan Pengakuan Warga Pribumi

Foto : AFP/ANDREW LEESON

Masyarakat dalam aksi unjuk rasa "Walk for Yes" di Sydney pada 17 September 2023, menjelang referendum 14 Oktober yang dapat memberikan hak konstitusional kepada penduduk asli Australia untuk diajak berkonsultasi mengenai kebijakan yang berdampak pada mereka.

A   A   A   Pengaturan Font

SYDNEY - Pemungutan suara digelar pada Sabtu (14/10) dalam referendum bersejarah Australia mengenai hak dan pengakuan warga pribumi, mengakhiri kampanye pahit yang mengungkap perpecahan mendalam antara mayoritas warga kulit putih dan penduduk aslli di negara tersebut.

Hampir 18 juta warga Australia akan memberikan suara mereka untuk mendukung atau menentang perubahan konstitusi yang akan mengakui masyarakat adat untuk pertama kalinya dan membentuk badan penasihat -- yang disebut "Voice" -- untuk mempertimbangkan undang-undang yang berdampak pada komunitas tersebut.

Masyarakat Pribumi Australia telah tinggal di benua itu selama lebih dari 60.000 tahun.

Penjajah Eropa datang sekitar dua abad lalu dan menerapkan sistem penaklukan dengan kekerasan dan asimilasi paksa.

Saat ini, jumlah penduduk Aborigin dan Penduduk Pribumi Selat Torres kurang dari empat persen dari seluruh populasi, namun mereka lebih besar kemungkinannya mengalami sakit, dipenjara, atau meninggal dalam usia muda dibandingkan warga kulit putih yang lebih kaya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top