Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebutuhan Energi

Australia Akan Ekspor Listrik Tenaga Surya ke Singapura

Foto : ANTARA/AHMAD SUBAIDI

BANGUN PLTS SECARA MASIF I Foto udara kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, beberapa waktu lalu. Pemerintah sudah harus mulai mengembangkan PLTS secara masif mengingat Indonesia merupakan salah satu negara tropis dengan sinar matahari yang melimpah ruah sepanjang tahun. Jika terlambat, Indonesia bisa menjadi negara yang bergantung dari listrik impor.

A   A   A   Pengaturan Font

"Setahu kami, proyek ini bakal menjadi pembangkit listrik hybrid (angin dan surya) terbesar di dunia," ungkapnya.

Sampai saat ini, proyek di Pilbara masih masuk tahap awal. Mereka memprediksi baru bisa mulai beroperasi satu dekade ke depan. Namun, hal itu pun sudah membuat para pemerhati lingkungan dan akademisi girang. Ross Garnaut, profesor bidang ekonomi di University of Melbourne, mengatakan bahwa transformasi energi di Australia sudah searah dengan kesepakatan Paris tentang emisi gas buang.

Menanggapi rencana tersebut, Ekonom Universitas Surakarta, R Agus Trihatmoko, mengatakan kalau Australia akan membangun ladang tenaga surya, maka suatu saat Indonesia bisa ikut mengimpor, karena biayanya lebih efisien.

"Indonesia bisa impor juga kalau terlambat mengembangkannya, apalagi kalau harganya lebih murah. Kalau itu dilakukan maka otomatis akan menggerus devisa," kata Agus.

Dari sisi teknologi, eksplorasi energi terbarukan sebenarnya bukan hal baru, namun Indonesia selalu dimanjakan oleh energi yang hampir punah. "Investasi lebih digunakan untuk eksplorasi energi fosil ketimbang energi baru terbarukan," katanya. n SCMP/SB/yni/E-9


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top