Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perlindungan Usaha I Program APPIK Merupakan Bentuk Sinergi KKP dan OJK

Asuransi Pembudidaya Ikan Diperluas

Foto : ANTARA/Lucky R

Luncurkan Asuransi I Dirjen Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto (kiri) menyerahkan polis asuransi kepada pembudidaya ikan kecil saat peluncuran ikan dalam peluncuran pogram Asuransi Perikanan bagi Pembudidaya Ikan Kecil (APPIK) di Jakarta, Selasa (13/11). APPIK merupakan program yang diperbarui oleh pemerintah dari AUBU (Asuransi Usaha Budidaya Udang).

A   A   A   Pengaturan Font

Terus Bersinergi

Dalam kesempatan sama, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK, Muhammad Ihsanuddin, mengungkapkan program ini merupakan langkah besar bagi industri perikanan budi daya dan suatu peluang yang bagus bagi perusahaan asuransi. "Ini salah satu wujud sinerginya di KKP dan OJK, yang memiliki tangan agak panjang. Ini ada beberapa jasa keuangan yang bisa membantu menyukseskan program di KKP," ungkap Ihsan.

Meskipun situasi dan kondisi ekonomi global belum begitu baik, lanjut Ihsan, namun dukungan OJK pada program KKP akan terus disinergikan. "Aset di industri asuransi ini di atas 800triliun rupiah. Sekitar 807 triliun rupiah, masih ada growth 7 persen hingga September. Masih ada pertumbuhan yang cukup baik," jelas Ihsan.

"Dari sisi premi, pendapatan premi sampai dengan akhir bulan September mencapai 212,75 triliun rupiah atau meningkat sebesar 10,67 persen year on year. Berdasarkan data-data tersebut, dapat dilihat bahwa telah terjadi peningkatan pendapatan premi yang antara lain dapat dimaknai telah terjadi peningkatan penggunaan asuransi oleh masyarakat dalam pengelolaan risiko," tambahnya.

Sementara itu, melihat adanya penambahan komoditas budi daya yang dilindungi dan mengingat subsidi premi ini hanya diperuntukkan pembudidaya ikan kecil, ia menilai pemberian nama produk asuransi harus relevan serta antisipasi penambahan komoditas budidaya di masa mendatang. Ia juga berharap agar adanya pengawasan dari pihak KKP terhadap para pembudidaya yang mengikuti asuransi ini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top