Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gizi Buruk - Relokasi Warga Berpotensi Timbulkan Konflik

Asmat Kekurangan Dokter

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Jadi, saat raskin itu telat masuk ya bagaimana mau dapat makanan," ujar Yohana. Yohana mengatakan sejak mengenal beras, masyarakat Papua tak lagi berkebun dan menanam sagu atau ubi yang menjadi makanan pokoknya.

Ketika distribusi beras terlambat, warga akan kekurangan bahan makanan. "Sekarang itu kebanyakan orang Papua tergantung pada beras akhirnya tidak berkebun lagi, tak lagi tanam-tanam sagu dan juga ubi.

Nah, itu salah satunya. Kalau terlambat sedikit mau makan apa, ya makan yang ada. Kalau ada pohon kelapa, ya makan kelapa," kata Yohana. Faktor lainnya adalah suku Asmat umumnya tinggal di daerah rawa, terpencil, dan sulit dijangkau.

Selain itu, sumber air bersih juga sulit ditemukan. "Di Asmat itu kan hidupnya di rawa. Jadi ya, apalagi di daerah terpencil yang tidak pernah dijangkau. Apalagi air bersih tidak ada di sana. Bagaimana mau dapat air bersih. Air bersih susah, ya mereka pasrah dengan alam yang ada," kata Yohana. fdl/rag/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top