Aset Pemprov Jakarta Harus Dimanfaatkan secara Efisien
Diskusi kelompok terfokus (focus group discussion/FGD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) terkait kompetensi manajemen aset, Senin (9/9).
Foto: ANTARA/HO-PT Jakarta PropertindoJAKARTA - Pembangunan Jakarta melalui manajemen aset agar dapat memetakan dan menyiapkan strategi pengelolaan aset yang proaktif dan efisien terus didukung oleh Jakarta Propertindo (Jakpro).
"Kami terus meningkatkan kompetensi manajemen aset agar mampu mengelolanya," kata Direktur Bisnis Jakpro, Adi Adnyana, Senin.
Menurut Adi, dengan manajemen aset, maka setiap jajaran perusahaan dapat meningkatkan potensi dan berkontribusi positif bagi perseroan.
- Baca Juga: Bawaslu: RT/RW Jangan Terlibat Politik Pencoblosan
- Baca Juga: 7 Kecamatan Bekasi Dilanda Banjir
Sebelumnya, dalam diskusi grup terpusat tentang manajemen aset, Kepala Unit Pengelola Jakarta Asset Management Centre (UP JAMC) Badan Pengelola Aset Daerah Jakarta, Ifan Mohamad Firmansyah, menyoroti pentingnya Jakarta menjadi kota yang kompetitif.
Hal itu mengacu pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta. Menurut Ifan, manajemen aset menjadi langkah penting agar aset milik Jakarta bisa berperan dalam pembangunan ke depan.
"Jakarta memiliki potensi besar dalam optimalisasi aset yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan menciptakan ruang interaksi sosial serta budaya yang mendunia," ucap Ifan. Dengan manajemen aset diharapkan dapat menyusun strategi penanganan aset yang efektif. Kemudian, juga mengidentifikasi praktik terbaik yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kinerja personel dan perusahaan secara keseluruhan.
Sebelumnya, Jakpro sebagai salah satu BUMD milik Pemprov Jakarta menyatakan komitmennya untuk mengelola aset milik Pemprov secara profesional dan akuntabel. Sejumlah aset milik Pemprov yang dikelola mulai dari Taman Ismail Marzuki, Jakarta International Stadium, Jakarta International Velodrome, hingga transportasi publik LRT Jakarta Fase 1A. Untuk LRT, manfaatnya sudah dirasakan masyarakat," tutur Vice President Corporate Secretary Jakpro, Melisa Sjach.
Menurutt Melisa, Jakpro senantiasa memperbaiki setiap lini bisnis untuk mendukung kebutuhan perusahaan dalam menghadapi tantangan ke depan.
Makan Gratis
Sementara itu, terkait makan gratis, Perumda Dharma Jaya menggandeng Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian dan Dinas Pendidikan Jakarta dalam memilih menu makanan. Ini baru untuk uji coba program makan gratis siswa.
"Menunya harus disukai anak-anak. Ada kandungan gizi dan harganya terjangkau," jelas Direktur Utama Perumda Dharma Jaya, Raditya Endra Budiman. Dharma Jaya menjadi salah satu BUMD yang berpartisipasi dalam uji coba makan gratis 23 Agustus lalu di SDN 03 Rawabadak Utara, Jakarta Utara dan Senin (9/9) kemarin di SMPN 03 Manggarai, Jakarta Selatan.
Saat uji coba sebelumnya, mereka menyediakan menu terdiri dari nasi putih, telur dadar, sayur capcay, tempe orek, ayam teriyaki (hidangan berbahan dasar ayam dengan campuran saus teriyaki khas Jepang), dan pisang.
Sementara itu, untuk Senin kemarin, menu yang dihadirkan nasi, beef teriyaki (hidangan berbahan dasar daging sapi dengan campuran saus teriyaki khas Jepang), sayur salad, dan pisang. Raditya menuturkan, masih mencari formulasi menu dan porsi makanan yang pas bagi peserta didik.
Sekarang masih mencari bentuk yang pas. Makanan harus variasi. Apakah variasinya (berubahnya) tiga hari sekali atau setiap hari. Ini masih dicari bentuknya. Juga porsi nasinya untuk anak SD, apakah sekepal atau dua kepal. " Kami harus uji coba," jelas Raditya.
Dia pun masih mempertanyakan dana yang dikeluarkan untuk program makan gratis. Apakah ini berasal dari tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility atau CSR atau dari mana. Uji coba terakhir sebanyak 1.000 porsi. Satu porsi 25.000 rupiah. "Jadi, keluar 25 juta," tutur Raditya.
- Baca Juga: Kades Jangan “Cawe-cawe” Pembebasan Lahan
- Baca Juga: Cermati Penyakit Kulit dan DBD Saat Hujan
Salah satu perwakilan orang tua murid SMP Manggarai 3, Ira, berharap kegiatan makan gratis dilaksanakan secara rutin. Paling tidak seminggu sekali agar kebutuhan gizi peserta didik terpenuhi. Program makan gratis untuk meningkatkan kecukupan gizi dan kecerdasan anak. Kemudian, mencegah gangguan stunting. Tujuan akhirnya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Aloysius Widiyatmaka, Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik