Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS

Asean-Tiongkok Sepakat Percepat Negosiasi CoC

Foto : Dok Kementerian Luar Negeri Indonesia

Menlu Indonesia, Retno LP Marsudi

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) dan Tiongkok telah menyepakati pedoman untuk mempercepat negosiasi Pedoman Tata Perilaku (Code of Conduct/CoC) di Laut Tiongkok Selatan (LTS).

Pedoman tersebut diadopsi dalam pertemuan Menteri Luar Negeri Asean dan Direktur Komite Urusan Luar Negeri Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, Wang Yi, di Jakarta pada Kamis (13/7).

"Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi, dan Wang Yi, bersama-sama memimpin pertemuan tersebut," demikian keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Dalam sambutan pembukaannya, Menlu Retno menyatakan bahwa Tiongkok telah menjadi mitra penting Asean dalam menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik selama lebih dari tiga dekade.

"Kemitraan kita semakin penting di tengah tantangan yang semakin besar," ujar Menlu Retno.

Tahun ini dianggap sebagai tonggak penting dalam hubungan Asean-Tiongkok, yang ditandai dengan penyelesaian pedoman untuk mempercepat perundingan CoC yang efektif dan substantif, penyelesaian pembacaan kedua draf perundingan CoC tunggal, dan peringatan 20 tahun aksesi Tiongkok ke Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (TAC).

"Pencapaian tersebut harus terus dibangun momentum positif untuk memperkuat kemitraan yang memajukan paradigma inklusivitas dan keterbukaan, menghormati hukum internasional termasuk UNCLOS 1982, serta mendorong kebiasaan dialog dan kolaborasi," ujar Menlu Retno.

Lebih lanjut, Menlu Retno menegaskan bahwa Tiongkok harus menjadi mitra yang bisa diandalkan bagi Asean dalam memelihara arsitektur kawasan yang terbuka dan inklusif.

"Hanya dengan begitu kita dapat mencapai kerja sama yang saling menguntungkan demi perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran bersama di Indo-Pasifik," kata dia.

Menlu Retno juga meminta dukungan Tiongkok untuk implementasi konkret Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP), termasuk rencana penyelenggaraan Forum Asean Indo-Pasifik (AIPF) pada September mendatang.

Pernyataan Bersama

Selaku ketua Asean tahun ini, Menlu Retno membacakan pernyataan bersama Asean yang menyoroti beberapa aspek, di antaranya pentingnya kepatuhan terhadap TAC, penerapan pedoman untuk mempercepat perundingan CoC, dukungan untuk penerapan AOIP, kerja sama ekonomi, penguatan ketahanan kesehatan, serta hubungan antar masyarakat.

Sementara itu, Tiongkok menyatakan dukungannya terhadap TAC dan sentralitas Asean dalam mengembangkan arsitektur kawasan yang inklusif. Tiongkok juga mengangkat beberapa bidang kerja sama prioritas, seperti pertanian, pengembangan kendaraan listrik, ekonomi biru, dan hubungan antar masyarakat.

Pertemuan tersebut mendorong peningkatan kerja sama ekonomi Asean-Tiongkok, termasuk penyelesaian negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) 3.0, untuk memperkuat hubungan perdagangan dan rantai pasokan regional. Pertemuan itu juga menekankan pentingnya revitalisasi konektivitas pascapandemi, termasuk realisasi komitmen Tiongkok dalam pembangunan infrastruktur kawasan. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top