Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

AS: Tiongkok Lakukan Genosida Pada Warga Uighur

Foto : AFP/Greg Nash

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) pada Selasa (19/1) menyatakan bahwa Tiongkok telah melakukan genosida terhadap warga Uighur dan sebagian besar umat Muslim di Negeri Panda itu. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, saat berpidato pada hari terakhir jabatannya.

"Saya yakin genosida ini tengah berlangsung dan kita akan menyaksikan sebuah upaya yang sistematis untuk menghancurkan warga Uighur oleh negara dan partai berkuasa di Tiongkok," ucap Pompeo.

"Kami tak akan tinggal diam. Jika Partai Komunis Tiongkok dibiarkan melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap rakyatnya sendiri, bayangkan apa yang akan Tiongkok lakukan terhadap dunia yang bebas dalam waktu yang tak terlalu lama lagi," imbuh Menlu AS itu

Selama menjadi Menlu AS, Pompeo terus mengkritik Tiongkok dan kali ini ia kembali menuding Beijing telah melakukan genosida terhadap warga Uighur dengan mengatakan bahwa perlakukan terhadap warga Uighur mirip dengan kebijakan Jerman era Nazi.

Untuk itu, Pompeo menyerukan pada semua lembaga internasional termasuk institusi peradilan agar memperkarakan perlakukan Tiongkok terhadap warga Uighur dan menyatakan keyakinan bahwa AS akan terus menekan Tiongkok terkait pelanggaran haak asasi manusia (HAM) ini.

Sejumlah kelompok HAM meyakini bahwa ada sekitar sejuta warga Uighur dan warga Muslim berbahasa Turki telah dipenjara di kamp-kamp di wilayah barat Xinjiang. Sejumlah saksi mata dan aktivis mengatakan bahwa Tiongkok telah berupaya secara paksa untuk mengintegrasikan warga Uighur ke dalam budaya mayoritas Han dengan menghapus adat istiadat Islam, termasuk dengan memaksa Muslim untuk makan daging babi dan minum alkohol, dimana kedua hal itu dilarang oleh keyakinan mereka.

Beijing membantah tudingan itu dan menyatakan bahwa kamp-kamp tersebut adalah pusat pelatihan kejuruan yang dimaksudkan untuk memangkas tumbuhnya radikalisme dan ekstremisme. Beijing pada Rabu (20/1) menyatakan tudingan genosida merupakan sebuah kebohongan besar yang akan meracuni hubungan antara kedua negara adidaya tersebut.

Blokade Komoditi

Pemerintah AS di bawah pimpinan Presiden Donald Trump sebelumnya telah mengambil sejumlah langkah untuk menekan Tiongkok terkait perlakukan terhadap warga Uighur termasuk memblokade semua impor komoditi kapas dari Xinjiang. Provinsi ini merupakan salah satu penghasil benang untuk kebutuhan pabrik tekstil terbesar dunia.

Dalam pidatonya, Menlu Pompeo juga menyerukan Tiongkok agar menghapus sistem tempat pengasingan (interniran), kamp penahanan, tahanan rumah dan kerja paksa, serta menghentikan langkah-langkah pemaksaan pengendalian populasi termasuk sterilisasi, aborsi, pengendalian kelahiran, dan pemisahan anak-anak dari keluarga mereka.

Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti Jerman bernama Adrian Zenz tahun lalu menemukan bahwa Tiongkok telah secara paksa mensterilkan sejumlah besar perempuan Uighur dan menekan mereka untuk menggugurkan kehamilan yang melebihi kuota kelahiran.

Pompeo juga mendesak Tiongkok untuk mengakhiri semua penyiksaan dan pelecehan di dalam tahanan dan mengizinkan warga Uighur dan minoritas lainnya untuk beremigrasi. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top