AS Perintahkan Diplomat Tinggalkan Myanmar
Ungsikan Diplomat l Seorang warga Myanmar sedang unjuk rasa menentang kudeta militer di luar kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Yangon pada 21 Februari lalu. Pada Selasa (30/3), Kementerian Luar Negeri AS memerintahkan para diplomatnya untuk keluar dari Myanmar setelah memperkirakan situasi keamanan akan semakin gawat dan aksi protes akan berlarut-larut.
"Sebanyak 141 di antara korban jiwa itu meninggal dunia pada Sabtu (27/3) yang merupakan hari paling berdarah selama dua bulan kerusuhan," lapor lembaga pemantau lokal, Assistance Association for Political Prisoners (AAPP).
Pada Rabu tim pengacara pemimpin sipil tersingkir Aung San Suu Kyi melaporkan bahwa kliennya dalam kondisi sehat walau telah menjalani masa tahanan rumah selama dua bulan. "Kondisi fisik Suu Kyi seperti terlihat di video konferensi terpantau amat sehat," demikian pernyataan tim pengacara. AFP/Ant/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya