AS Perintahkan Diplomat Tinggalkan Myanmar
Ungsikan Diplomat l Seorang warga Myanmar sedang unjuk rasa menentang kudeta militer di luar kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Yangon pada 21 Februari lalu. Pada Selasa (30/3), Kementerian Luar Negeri AS memerintahkan para diplomatnya untuk keluar dari Myanmar setelah memperkirakan situasi keamanan akan semakin gawat dan aksi protes akan berlarut-larut.
Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi menegaskan bahwa penghentian bantuan itu merupakan sebuah peringatan yang tegas terhadap junta.
Sebelumnya Jepang adalah negara pemberi bantuan terbesar bagi Myanmar saat negara itu masih dipimpin oleh pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, 75 tahun. Jepang juga mengecam kudeta dan meminta agar pemerintahan sipil yang demokratis segera dipulihkan.
Kondisi Suu Kyi
Sedangkan perkembangan terbaru dari aksi protes menentang kudeta di Myanmar pada Rabu (31/3) dilaporkan telah menelan korban jiwa lebih dari 520 orang sejak kudeta terjadi pada awal Februari lalu.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya