Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Luar Negeri

AS Komitmen Jadikan Indo- Pasifik Kawasan Bebas dan Terbuka

Foto : ANTARA/YULIUS SATRIA WIJAYA

PIDATO UMUM I Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken memberikan pidato umum di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/12).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Amerika Serikat (AS) berkomitmen untuk bekerja sama dengan para sekutu dan mitranya untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Kebijakan luar negeri AS terhadap Indo-Pasifik itu dikemukakan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Antony Blinken, dalam pidatonya di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/12).

"Kita semua memiliki kepentingan untuk memastikan bahwa kawasan yang paling dinamis di dunia ini terbebas dari pemaksaan dan dapat diakses oleh semua pihak," kata Blinken.

Mewujudkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka akan berkontribusi pada kesejahteraan seluruh masyarakat di kawasan, termasuk warga AS. "Sejarah menunjukkan bahwa saat kawasan yang luas ini bebas dan terbuka, Amerika menjadi lebih aman dan sejahtera," tegas Blinken.

Negara-negara di kawasan ini pun akan merasakan kebebasan di segala aspek kehidupan. Secara individual, masyarakat harus bebas dalam kehidupan sehari-hari dan dalam aspek kenegaraan, mereka bebas memilih jalan dan mitranya masing-masing.

"Dalam konteks regional, berbagai permasalahan akan ditangani secara terbuka, peraturan akan dibuat secara transparan, dan orang, barang dan berbagai ide akan mengalir dengan bebas di seluruh kawasan," kata Blinken.

Melindungi Negara

AS, tegasnya, tidak hanya bekerja sama dengan para mitranya di kawasan, tetapi juga dengan kelompok-kelompok pendukung transparansi dan anti korupsi, jurnalis investigatif, dan lembaga-lembaga think-tank, serta menentang pemimpin-pemimpin negara yang tidak menghormati hak pihak-pihak lain.

Dia juga mendorong penegakan tatanan berdasarkan peraturan yang berlaku di kawasan. "Saya tekankan bahwa tujuan membela tatanan berdasarkan peraturan adalah bukan untuk menekan negara tertentu, melainkan untuk melindungi hak semua negara untuk dapat memilih jalan mereka sendiri. Bebas dari tekanan, bebas dari intimidasi," katanya.

Pengajar Ilmu Hubungan Internasional dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Zain Maulana, mengatakan posisi Indonesia di Indo-Pasifik sangat strategis baik secara ekonomi maupun dalam mendorong stabilitas keamanan sehingga ikut memengaruhi stabilitas di Asia Tenggara.

"Indonesia memainkan peran penting di situ dan terciptanya stabilitas di Indo-Pasifik tentu berkontribusi besar bagi perdagangan dan investasi," kata Zain.

Pengamat Politik dari Universitas Trunojoyo Madura sekaligus peneliti senior Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam, mengatakan AS berkepentingan membangun aliansi di kawasan ini untuk mengimbangi kekuatan Tiongkok. Apalagi, Beijing cukup agresif sehingga mengencam kepentingan AS di kawasan Indo Pasifik.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top