AS Ingin Cegah Terjadinya Kembali "Perang Dingin" dengan Tiongkok
Presiden AS, Joe Biden (kanan) bersama Sekjen PBB, Antonio Guterres
Biden bukan satu-satunya pemimpin yang tampil pertama kali di hadapan PBB. Presiden ultrakonservatif baru Iran, Ebrahim Raisi, akan melakukan debut internasionalnya dengan pidato yang direkam sebelumnya, menawarkan petunjuk tentang apakah kesepakatan nuklir 2015 dapat diselamatkan.
Forum itu akan diawali dengan pidato Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, pemimpin sayap kanan yang bersikeras terbang ke New York meskipun belum menjalani vaksinasi Covid-19. Pidato Biden juga akan menekankan janji AS dalam menangani pandemi dan perubahan iklim.
Seorang pejabat PBB, pada Senin, memberi isyarat bahwa Biden akan menyampaikan "kabar baik" untuk menyelesaikan kekurangan 20 miliar dollar AS dalam dari 100 miliar dollar AS yang dijanjikan negara-negara maju untuk dimobilisasi setiap tahun dari 2020-2025. Dana itu untuk membantu negara-negara miskin beradaptasi dengan perubahan iklim.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya