Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perebutan Pengaruh I AS dan Vietnam Ingin Sengketa Diselesaikan

AS dan Vietnam Peringatkan Ancaman di LTS

Foto : AFP/Nhac NGUYEN

Hubungan Diplomasi I Presiden Vietnam, Vo Van Thuong (kanan) saat bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden, di Istana Kepresidenan di Hanoi, Senin (11/9). Dalam pertemuan itu dibahas soal kerja sama bilateral dan isu sengketa LTS.

A   A   A   Pengaturan Font

HANOI - Amerika Serikat (AS) dan Vietnam pada Senin (11/9) memperingatkan terhadap ancaman atau penggunaan kekuatan di Laut Tiongkok Selatan (LTS) yang disengketakan, beberapa hari setelah bentrokan terbaru yang melibatkan kapal-kapal Tiongkok.

Presiden Joe Biden dan Ketua Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong, mengatakan persaingan klaim atas jalur air strategis tersebut harus diselesaikan berdasarkan norma-norma internasional.

Beijing mengklaim hampir seluruh wilayah perairan tersebut, yang menjadi jalur perdagangan senilai triliunan dolar setiap tahunnya, dan mengabaikan keputusan pengadilan internasional yang menyatakan bahwa klaim mereka tidak memiliki dasar hukum.

"Para pemimpin menggarisbawahi dukungan mereka yang teguh terhadap penyelesaian sengketa secara damai sesuai dengan hukum internasional, tanpa ancaman atau penggunaan kekerasan," kata Presiden Biden dan Ketua Trong dalam pernyataan bersama.

Mereka juga menyerukan kebebasan navigasi dan penerbangan serta perdagangan sah tanpa hambatan di LTS.

Pernyataan itu muncul sehari setelah Presiden Biden dan Ketua Trong mencapai kesepakatan untuk memperdalam kerja sama, yang secara luas dipandang sebagai cara untuk melawan meningkatnya keagresifan Tiongkok di kawasan.

Washington DC berselisih dengan Beijing dalam berbagai masalah termasuk perdagangan, keamanan, hak asasi manusia, dan perubahan iklim, serta berupaya meningkatkan jaringan sekutunya untuk melawan pengaruh Tiongkok.

Vietnam, yang berperang dengan Tiongkok antara tahun 1979 dan 1988, mewaspadai tetangganya yang besar di utara, dan merupakan salah satu dari segelintir negara yang mengklaim banyak pulau kecil dan pulau buatan yang tersebar di LTS.

Sengketa LTS sendiri merupakan salah satu isu penting yang dibahas oleh Presiden Biden dan Ketua Trong. Pernyataan Gedung Putih menyebutkan bahwa kedua pemimpin menggarisbawahi dukungan mereka yang tak tergoyahkan untuk penyelesaian sengketa secara damai sesuai dengan hukum internasional, tanpa ancaman atau penggunaan kekuatan.

Pernyataan ini muncul beberapa pekan setelah Partai Komunis Tiongkok merilis Peta Laut Edisi 2023 yang memperlihatkan klaim sepihak baru oleh Beijing di perairan LTS.

Di peta ini memperlihatkan perluasan wilayah yang diklaim Tiongkok dalam sepuluh garis putus-putus (ten-dash line), yang semula hanya ada sembilan garis putus-putus.

Ketegangan Berlanjut

Sementara itu ketegangan di LTS hingga kini masih berlanjut. Pekan lalu Filipina menuduh Penjaga Pantai Tiongkok dan kapal-kapal milisi telah mengganggu dua kapal penjaga pantai mereka sendiri ketika mereka membawa pasokan untuk pasukan Filipina di Second Thomas Shoal.

Angkatan Laut Filipina sengaja mengkandaskan sebuah kapal tua di perairan dangkal tersebut pada tahun 1999 untuk menghambat kemajuan Tiongkok di perairan tersebut.

Tiongkok mengerahkan ratusan kapal untuk berpatroli di LTS dan kapal-kapal itu kini bergerombol di dekat kawasan terumbu karang. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top