AS dan Inggris Unjuk Kekuatan di LTS
Parade Maritim l Armada maritim Inggris yang dipimpin kapal induk HMS Queen Elizabeth, dan armada Pasukan Bela Diri Maritim Jepang yang dipimpin kapal perusak JS Ise, bergabung dengan armada 2 kapal induk Angkatan Laut AS, USS Ronald Reagan dan USS Carl Vinson. Armada kapal perang ini bergabung untuk melakukan latihan tempur di Laut Filipina pada 3 Oktober lalu.
Sebelumnya pada 3 Oktober lalu, kapal induk Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Queen Elizabeth, bersama dengan dua kapal induk AS, USS Carl Vinson dan USS Ronald Reagan, bergabung dengan 14 kapal angkatan laut lainnya dari Jepang, Kanada, Selandia Baru dan Belanda, untuk melakukan apa yang disebut latihan gabungan di Laut Filipina.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Inggris pada Selasa (5/10) lalu disebutkan bahwa selama dua pekan kapal induk Queen Elizabeth akan berlayar di LTS bersama dengan kapal dan pesawat dari Australia, Kanada, Jepang, Selandia Baru, dan Amerika Serikat serta akan ambil bagian dalam latihan maritim bersama skala besar.
Latihan maritim bersama skala besar itu digelar setelah Tiongkok meningkatkan aktivitas militernya di Selat Taiwan. Selama periode empat hari mulai Jumat (1/10) lalu, Taiwan melaporkan bahwa hampir 150 pesawat Angkatan Udara Tiongkok terbang ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan.
"Banyak negara di sekitar Asia khawatir tentang agresivitas Tiongkok dan ini adalah cara mengirim pesan yang kuat (ke Tiongkok) terkait kebebasan beroperasi dan bernavigasi," kata Bitzinger menyikapi latihan gabungan itu. "(Latihan gabungan) ini juga untuk menunjukkan bahwa Washington DC memiliki sekutu dan teman yang berpartisipasi secara aktif dan erat dengan AS," imbuh dia.
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya