Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PERSPEKTIF

AS dan Inggris Tegas Tolak ISIS Pulang

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Kini, kelompok teroris internasional (ISIS) yang banyak beroperasi di Timur Tengah terus terdesak. Di manamana kelompok yang sering memenggal kepala orang yang tidak disukai ini mengalami kekalahan perang. Selain itu, semakin banyak warga dunia yang memerangi mereka. Maka tak heran, anggota Islamic State of Iraq and Syria tersebut juga mulai kocar-kacir dan mulai ingin kembali ke Tanah Air sebelumnya.

Padahal, ISIS menyatakan diri sebagai negara. Jadi, yang bergabung pun menjadi warga neara ISIS dan tak lagi menjadi warga negara lamanya. Banyak negara khawatir bahwa para pejuang ISIS ini telah tercuci otaknya, sehingga bila kembali ke kampung halaman mereka akan terus mengembangkan paham terorisme.

Untuk itu, banyak negara melarang mantan anggota ISIS kembali ke kampung halaman mereka. Dua di antara negara yang tegas menolak menerima kembali mantan ISIS adalah Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Dua negara ini tegas menolak eks warganya yang telah bergabung ISIS dan berencana kembali ke Tanah Airnya.

Presiden AS, Donald Trump, melarang seorang wanita muda kelahiran AS bernama Hoda Muthana (24) yang pernah menjadi pakar propaganda ISIS untuk kembali ke AS. Trump menegaskan, Muthana bukan warga negara AS. Trump telah memerintahkan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, untuk tidak mengizinkan Hoda Muthana kembali ke AS.

Menurut Pompeo, Muthana sendiri saat ini tengah ditahan di kamp pengungsi Kurdi di Suriah. Seperti Trump, Pompeo juga menyatakan, dia bukanlah warga negara AS.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top