Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kelompok Taliban

AS Akan Beri Bantuan ke Afghanistan

Foto : istimewa

Pengajuan Paspor | Seorang anggota Taliban (kiri) berbicara dengan warga Afghanistan yang berkumpul di luar kantor pengurusan paspor pemerintah di Kabul, Afghanistan, yang baru-baru ini dibuka kembali, setelah Taliban mengumumkan mereka akan membuka kembali pengajuan paspor padaRabu (6/10).

A   A   A   Pengaturan Font

ISLAMABAD - Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah setuju untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan, negara miskin yang sedang di ambang bencana ekonomi, sambil menolak memberikan pengakuan politik kepada penguasa baru, Taliban.

Pernyataan dari Taliban ini muncul Minggu (10/10), di akhir pembicaraan langsung pertama antara kelompok itu dengan AS, sejak penarikan pasukan AS yang penuh kekacauan pada akhir Agustus.

Pernyataan AS itu kurang definitif, hanya mengatakan bahwa kedua belah pihak telah membahas pemberian bantuan kemanusiaan yang kuat dari AS, langsung kepada rakyat Afghanistan.

"Pembicaraan yang diadakan di Doha, Qatar, berjalan dengan baik, Washington DC akan memberi bantuan kemanusiaan ke Afghanistan setelah setuju untuk tidak menghubungkan bantuan semacam itu dengan pengakuan formal terhadap Taliban," kata Taliban.

AS memperjelas bahwa pembicaraan itu sama sekali bukan awal dari pengakuan terhadap Taliban, yang berkuasa pada 15 Agustus setelah pemerintahan sekutu AS runtuh. Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan bahwa pembicaraan itu bersifat terus terang dan profesional, dengan pihak AS menegaskan kembali bahwa Taliban akan diadili atas tindakan mereka.

"Delegasi AS fokus pada masalah keamanan dan terorisme dan perjalanan yang aman bagi warga AS, warga negara asing lainnya dan mitra Afghanistan kami, serta pada hak asasi manusia, termasuk partisipasi yang berarti dari perempuan dan anak perempuan dalam semua aspek masyarakat Afghanistan," kata Price.

Selama pertemuan itu, para pejabat AS diperkirakan telah menekan Taliban untuk mengizinkan warga AS dan lainnya untuk meninggalkan Afghanistan.

Sementara itu juru bicara politik Taliban, Suhail Shaheen, mengatakan bahwa kelompoknya itu bisa meyakinkan AS selama pembicaraan dimana Taliban berkomitmen untuk mencegah agar Afghanistan tidak digunakan oleh para ekstremis untuk melancarkan serangan ke negara lain.

"Kami dapat menangani Daesh (ISIS) secara independen," kata Shaheen ketika ditanya apakah Taliban akan bekerja dengan AS untuk menahan afiliasi ISIS. SB/AP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top