AP I Raih Laba Bersih Rp1,6 Triliun
INFORMASI BANDARA - Dua penumpang mencari informasi kelanjutan wisata di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Selasa (30/1). PT Angkasa Pura I (Persero) menginisiasi program pengembangan destinasi wisata Collaborative Destination Development (CDD) yang berkerja sama dengan pemerintah daerah dengan meningkatkan fasilitas dan kualitas pelayanan bandara.
Foto: ANTARA/Nyoman BudhianaJAKARTA - Selama tahun 2017, PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) meraup laba bersih (unaudited) sebesar 1,6 triliun rupiah, tumbuh 39 persen dibandingkan tahun 2016 sebesar 1,1 triliun rupiah. Selain itu, perusahaan pengelola 13 bandara di kawasan tengah hingga timur Indonesia ini berhasil membukukan pendapatan operasional sebesar 7,1 triliun rupiah atau meningkat 17 persen dibandingkan tahun lalu sebesar 6,1 triliun rupiah.
Direktur Utama AP I, Faik Fahmi, mengatakan dari pendapatan operasional tersebut, 4,2 triliun rupiah berasal dari bisnis aeronautika yang meliputi Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U), Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), layanan aviobridge, check-in counter, dan layanan baggage handling system.
Sisanya 2,9 triliun rupiah berasal dari bisnis nonaeronautika yang meliputi sewa ruang, konsesi, reklame, parkir, peron, lounge, event promotion, dan lainnya. "Peningkatan pendapatan tersebut sejalan dengan pertumbuhan penumpang, pesawat, dan kargo, seiring dengan upaya perusahaan menginisiasi program pengembangan destinasi wisata Collaborative Destination Development (CDD) yang berkerja sama dengan pemerintah daerah serta terus meningkatkan fasilitas dan kualitas pelayanan bandara," kata Faik di Jakarta, pekan lalu (2/2).
Ia menambahkan selama 2017, PT Angkasa Pura I (Persero) mencatat peningkatan trafik pesawat sebesar 3,5 persen dari 764.531 pergerakan pada 2016 menjadi 791.496 pergerakan pada 2017. Sementara itu trafik penumpang tumbuh 6 persen dari 84,7 juta orang pada 2016 menjadi 89,7 juta orang pada 2017. Begitu juga kargo tumbuh 11,4 persen dari 362 juta kilogram (kg) pada 2016 menjadi 403 juta kg pada 2017.
Di samping itu, kata Faik, perusahaan juga berhasil mengurangi jumlah bandara yang merugi yaitu 5 bandara di tahun 2016 menjadi 3 bandara di 2017. Ketiga bandara tersebut yaitu bandara yang memang jumlahnya penumpang di bawah 2 juta orang per tahun seperti Bandara El Tari Kupang, Bandara Pattimura Ambon, dan Bandara Frans Kaisiepo Biak.
"Perusahaan telah menggelontorkan dana investasi tahun 2017 sebesar 4,6 triliun rupiah yang terdiri dari 2,3 triliun rupiah untuk pengembangan bandara dan 2,3 triliun rupiah untuk investasi bidang keselamatan dan pelayanan," katanya.
Target 2018
Faik mengatakan pada 2018 menargetkan pendapatan sebesar 8,7 triliun rupiah atau meningkat 16 persen dari realisasi pendapatan 2017 (unaudited) sebesar 7,5 triliun rupiah.
Target ini salah satunya didukung oleh mulai beroperasinya terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang pada Maret 2018, peningkatan kapasitas dan utilisasi alat produksi sisi udara bandarabandara, dan peningkatan pendapatan lima anak perusahaan Angkasa Pura I yaitu Angkasa Pura Suport, AngkasaPura Logistik, Angkasa Pura Properti, Angkasa Pura Hotel, serta Angkasa Pura Retail.
"Di tahun ini kami juga akan memfokuskan diri dalam peningkatan kualitas layanan di 13 bandara seperti inovasi pelayanan di terminal, penerapan smart airport, digitalisasi proses bisnis perusahaan, dan percepatan pembangunan tiga bandara yang termasuk dalam proyek strategis nasional, yaitu Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Bandara Ahmad Yani Semarang, dan Bandara Bandara Internasional Baru Yogyakarta," katanya.
Dijelaskan Faik, selain itu perusahaan juga berharap dapat segera mengelola enam bandara yang selama ini dikelola oleh Kementerian Perhubungan (Unit Pelaksana Bandar Udara) yaitu Bandara Komodo Labuan Bajo, Bandara Sentani Jayapura, Bandara Juwata Tarakan, Bandara Syukuran Aminudin Amir Luwuk, Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, dan Bandara Samarinda Baru.
mza/AR-2
Penulis:
Tag Terkait:
Berita Trending
Berita Terkini
- Hati-hati, Kebiasaan Melewatkan Makan Saat Kerja Berisiko bagi Kesehatan Jantung
- Pacu Efisiensi, PLN EPI Terapkan Digitalisasi di Setiap Lini Operasional
- Zakiul Celios: Perppu Bisa Batalkan Kenaikan PPN
- Saham Asia Sebagian Besar Anjlok Setelah Kerugian Wall St
- Mantan Presiden AS Jimmy Carter Wafat, Ini Momen Penting dalam Hidupnya