Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Iklim

Antonio Guterres: Dunia Membutuhkan Revolusi Energi Terbarukan

Foto : AFP/ CARLOS COSTA

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres.

A   A   A   Pengaturan Font

DHAKA - Kaisar Romawi kelima dan terakhir dari dinasti Julio-Claudian, Nero, dikenal dengan tuduhan telah membakar Kota Roma sampai habis. Hari ini, sejumlah pemimpin negara bahkan melakukan yang lebih buruk.

Mereka melemparkan bahan bakar ke api. Saat dampak invasi Russia ke Ukraina bergejolak di seluruh dunia, respons beberapa negara terhadap krisis energi yang berkembang adalah dengan menggandakan bahan bakar fosil, mengucurkan miliaran dolar lebih banyak ke batu bara, minyak, dan gas yang mendorong iklim semakin dalam keadaan buruk.

Sementara itu, semua indikator iklim terus memecahkan rekor, meramalkan masa depan badai ganas, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, dan suhu yang tidak layak huni di sebagian besar planet ini. Pendanaan baru untuk eksplorasi bahan bakar fosil dan infrastruktur produksi adalah delusi.

Kita dapat melihat kerusakan yang kita lakukan terhadap planet dan masyarakat kita, dan tidak ada yang kebal. Menurut Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, bahan bakar fosil adalah penyebab krisis iklim. Energi terbarukan adalah jawabannya, untuk membatasi gangguan iklim dan meningkatkan ketahanan energi.

"Seandainya kita berinvestasi lebih awal dan besar-besaran dalam energi terbarukan, kita tidak akan menemukan diri kita sekali lagi berada di bawah belas kasihan pasar bahan bakar fosil yang tidak stabil. Energi terbarukan adalah rencana perdamaian untuk abad ke-21," ujarnya dikutip oleh Strait Times, Selasa (28/6).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : andes
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top