Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kenaikan Harga | Dampak El Nino dan Proteksionisme Perdagangan Picu Gejolak

Antisipasi Inflasi Pangan Tak Efektif

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Upaya antisipasi krisis pangan perlu dievaluasi segera karena kenaikan harga beras saat ini bisa memacu inflasi ke depan sehingga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.

JAKARTA - Kenaikan harga beras saat ini mengindikasikan lemahnya antisipasi pemerintah menghadapi dampak cuaca ekstrem El Nino dan proteksionisme pangan di pasar global. Kenaikan harga beras dikhawatirkan dapat mengerek laju inflasi pangan.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudisthira, mengatakan gejala kenaikan harga beras saat ini dipicu pelarangan ekspor beras basmati dan non-basmati yang dilakukan oleh India sehingga berdampak terhadap kecukupan stok dan harga beras impor. Selain itu, El Nino sudah menjadi ancaman serius bagi beberapa daerah produsen pangan.

"Kalau naiknya harga beras terlalu cepat maka tekanan inflasi berisiko kembali naik dan ini bisa menahan pertumbuhan ekonomi sekaligus upaya pengurangan kemiskinan secara nasional," ucap Bhima kepada Koran Jakarta, Rabu (30/8).

Karena itu, lanjut Bhima, upaya antisipasi perlu dievaluasi. Padahal, saat ini cuaca ekstrem sedang terjadi bersamaan dengan menguatnya proteksionisme pangan.

Seperti diketahui, harga beras terus naik sejak setahun lalu dan belum menunjukkan indikasi penurunan hingga saat ini. Panel Harga Badan Pangan menunjukkan harga beras medium naik 20 rupiah menjadi 12.280 rupiah per kilogram (kg) dan beras premium naik 40 rupiah ke 13.960 rupiah per kg.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top