Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Antisipasi Banjir Parah, Pemerintah Malaysia Kerahkan Hampir 77 Ribu Personel Tanggap Darurat

Foto : AP

Evakuasi korban banjir di Malaysia pada Desember 2021.

A   A   A   Pengaturan Font

Wakil Menteri di Departemen Perdana Menteri Malaysia, Madam Mastura Mohd Yazid, mengatakan hampir 77.000 anggota staf dari berbagai lembaga disiapkan untuk menghadapi potensi banjir di seluruh wilayah Malaysia pada akhir tahun ini.

"Sebanyak 76.336 petugas dan personel lembaga tanggap darurat di semua tingkatan termasuk tingkat kabupaten dalam keadaan siaga penuh," katanya, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Departemen Perdana Menteri Malaysia menuturkan telah mengalokasikan dana darurat tambahan sebesar 50.000 Ringgit untuk setiap distrik. Pemerintah Malaysia juga telah mengalokasikan 1,08 juta Ringgit ke delapan lembaga tanggap darurat sebagai bentuk antisipasi bencana alam.

Madam Mastura Mohd Yazid mengatakan bahwa Badan Nasional Penanggulangan Bencana (NADMA) telah mengalokasikan 30.000 Ringgit ke setiap distrik untuk pembelian dua perahu fiberglass bermotor.

Departemen Kesejahteraan Sosial negeri Jiran juga telah menyiapkan 6.010 pusat bantuan sementara yang dapat menampung lebih dari 1,6 juta jiwa. Sementara, Dinas Pengairan dan Drainase (JPS) Malaysia dikabarkan telah menyiapkan peralatan seperti sirine peringatan banjir.

"Panitia penanggulangan bencana negara dan komite penanggulangan bencana kabupaten juga telah diinstruksikan untuk mempersiapkan terlebih dahulu untuk memastikan bahwa bantuan dan pasokan mencapai semua lokasi yang terlibat," katanya, menambahkan bahwa langkah ini diambil pemerintah untuk menghindari situasi di mana pengiriman bantuan bencana terhambat oleh penutupan jalan.

Dalam peringatan cuaca pada 27 September, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Malaysia turut memperingatkan warganya bahwa musim topan tropis di Samudra Pasifik Selatan akan dimulai pada 1 November dan berakhir pada 30 April tahun depan.

"Di Malaysia, siklon tropis sering disertai dengan hujan badai terus menerus dan banjir di beberapa bagian negara, termasuk Kuala Lumpur. Hujan deras dan badai petir yang parah ini dapat menyebabkan gangguan listrik yang meluas dan kekurangan air. Warga AS di Malaysia disarankan untuk bersiap terlebih dahulu untuk kemungkinan gangguan utilitas, karena pemadaman dapat berlangsung beberapa hari," kata kedutaan AS di situs webnya.

Walau begitu, Departemen Meteorologi Malaysia dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (3/10) menekankan bahwa masyarakat tidak perlu terlalu khawatir tentang imbauan tersebut.

Departemen Meteorologi Malaysia menuturkan pihaknya akan terus memantau cuaca dan akan mengeluarkan peringatan cuaca buruk jika badai petir terus menerus diperkirakan terjadi.

Mengutip CNA, Departemen Statistik Malaysia pada awal tahun ini mengatakan banjir yang melanda beberapa negara bagian pada akhir Desember 2021 dan awal Januari 2022 telah mengakibatkan kerugian mencapai 6,1 miliar Ringgit secara keseluruhan dan sebanyak 55 orang dilaporkan tewas selama periode tersebut.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top