![Angkatan Siber TNI untuk Hadapi Ancaman Serangan Siber, Tepatkah?](https://koran-jakarta.com/images/article/angkatan-siber-tni-untuk-hadapi-ancaman-serangan-siber-tepatkah-230910112229.jpg)
Angkatan Siber TNI untuk Hadapi Ancaman Serangan Siber, Tepatkah?
![Angkatan Siber TNI untuk Hadapi Ancaman Serangan Siber, Tepatkah?](https://koran-jakarta.com/images/article/angkatan-siber-tni-untuk-hadapi-ancaman-serangan-siber-tepatkah-230910112229.jpg)
Ilustrasi - Personel Komponen Cadangan melakukan defile saat Upacara Penetapan Komponen Cadangan (Komcad) Tahun 2023 di Lapangan Pusdiklatpassus, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (11/8/2023).
Sebenarnya, Indonesia selama ini sebenarnya telah memiliki beberapa komponen pertahanan di bidang siber yang eksekusi dan tanggung jawabnya dipegang oleh beberapa lembaga, seperti oleh Badan Siber Sandi Negara (BSSN), Kepolisian RI (Polri), Pusat Komando (Puskom) di bawah Kementerian Pertahanan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), dan beberapa komponen lain di bawah TNI.
Namun, kenyataannya masih banyak terjadi serangan siber yang gagal diantisipasi. Beberapa di antaranya sempat meramaikan perbincangan khalayak luas.
Contohnya adalah kebocoran data paspor dan penduduk yang terjadi di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Yang sempat sangat meresahkan publik adalah serangan peretasan oleh Bjorka yang membocorkan banyak data pribadi dari laman pemerintah. Pemerintah mengklaim serangan-serangan tersebut berasal dari luar Indonesia.
Sedangkan kejahatan siber yang berasal dari dalam negeri yang 'paling dominan' adalah penyebaran ujaran kebencian dan hoax di media sosial.
Maka dari itu, usulan munculnya keinginan membentuk Angkatan Siber dapat dimengerti.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya