Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Angka Migrasi Terendah Dalam 70 tahun, Australia Hadapi Penurunan Populasi

Foto : Antara
A   A   A   Pengaturan Font

CANBERRA,-- Angka migrasi bersih Australia akan mengalami penurunan untuk kali pertama dalam lebih dari tujuh dekade terakhir, menurut laporan media setempat.

Surat kabar Sydney Morning Herald (SMH) pada Sabtu (3/10) melaporkan bahwa angka migrasi bersih akan tercatat negatif untuk kali pertama sejak 1946, yang akan disampaikan dalam laporan tahun anggaran 2020/21 pekan depan.

Laporan anggaran tahun lalu, 2019/20, memperkirakan bahwa populasi Australia akan bertambah lebih dari 1 juta orang menjadi hampir 27 juta pada 2022, dengan angka migrasi bersih diperkirakan mencapai sekitar setengah dari pertumbuhan itu.

Namun, Australia kini menghadapi risiko penurunan populasi terburuknya sejak Depresi Besar dengan penurunan angka migrasi bersih yang diperparah oleh proyeksi penurunan tingkat kelahiran di tengah resesi pertama yang dialami negara tersebut sejak 1991, menurut SMH.

Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg akan menyerahkan laporan anggaran itu pada Selasa (6/10), dan mengatakan bahwa dirinya menginginkan adanya penambahan jumlah migran yang tinggi, seraya meyakini tingkat kelahiran akan kembali meningkat seiring pulihnya kepercayaan pascapandemi.

"Sudah menjadi kepentingan Australia untuk mempertahankan program imigrasi yang kuat dalam berbagai bidang, termasuk migrasi terampil, keluarga, reuni, dan kemanusiaan," ujarnya.

"Migrasi akan kembali pulih seiring terkendalinya penyebaran virus. Dan, sejujurnya, inilah alasan kenapa vaksin menjadi begitu penting."

"Langkah tersebut akan membuat warga merasa percaya diri terhadap keadaan ekonomi mereka. Dan, seiring dengan pelonggaran pembatasan, saat warga mulai kembali bekerja, lebih banyak anak akan lahir. Dan, itu merupakan hal yang baik," tambah sang menteri.

Hingga Sabtu sore waktu setempat, sebanyak 27.121 kasus terkonfirmasi COVID-19 dilaporkan di Australia, dan jumlah kasus baru mencapai 10 dalam 24 jam terakhir.

Jumlah kematian nasional akibat penyakit itu bertambah tiga orang pada Sabtu menjadi total 893. Semua kematian itu tercatat di Victoria, negara bagian di Australia yang terdampak paling parah oleh pandemi COVID-19.

"Ketiga kematian baru yang tercatat hari ini memiliki kaitan dengan wabah di fasilitas perawatan lansia yang telah diketahui. Hingga kini, sebanyak 805 orang meninggal akibat coronavirus di Victoria," kata pernyataan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Victoria pada Sabtu.Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top