Anggota OPEC+ Dukung Pemangkasan Produksi
Sekjen OPEC, Haitham Al Ghais.
Foto: AFP/Federico PARRAKAIRO - Negara-negara anggota OPEC+ pada Minggu (16/10) saling memberikan dukungan untuk memangkas produksi minyak dalam jumlah besar yang disepakati bulan ini, setelah Gedung Putih meningkatkan perang kata-kata terhadap Arab Saudi, dengan mengeklaim bahwa negara kerajaan itu telah mendorong sebagian negara OPEC lainnya agar menyetujui langkah pemangkasan itu.
Irak, eksportir terbesar kedua OPEC, mengatakan keputusan itu didasarkan pada indikator ekonomi dan diambil dengan suara bulat.
"Ada konsensus bulat di antara negara-negara OPEC+ bahwa pendekatan terbaik untuk mengatasi kondisi pasar minyak dalam periode ketidakpastian dan ketidakjelasan saat ini adalah dengan melakukan pendekatan lebih dahulu (preemptive approach) yang mendukung stabilitas pasar dan memberikan panduan yang dibutuhkan di masa depan," demikian pernyataan pemasar minyak pemerintah Irak, SOMO.
Oman dan Bahrain secara terpisah juga mengatakan OPEC+, yang mencakup produsen utama lainnya terutama Russia, telah sepakat untuk mengurangi produksi minyak dua juta barel per hari.
Ennahar TVAljazair melaporkan Menteri Energi Aljazair menyebut keputusan pada 5 Oktober lalu itu sebagai keputusan bersejarah, dan bahwa ia bersama Sekjen OPEC, Haitham Al Ghais, yang sedang berada di Aljazair, menggarisbawahi kepercayaan penuh atas keputusan itu.
Pemangkasan produksi itu tetap dilakukan meskipun pasar minyak sekarang sedang mengalami kekurangan di mana tingkat persediaan kini lebih rendah dibanding ketika OPEC memangkas produksi di masa lalu.
Tudingan AS
Tetapi sebagian analis mengatakan volatilitas baru-baru ini di pasar minyak mentah dapat diatasi dengan pemangkasan produksi, yang akan membantu menarik investor ke pasar yang kinerja fundamentalnya tidak baik.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika, John Kirby, pada Kamis lalu (13/10) menuding bahwa lebih dari satu anggota OPEC yang merasa dipaksa oleh Arab Saudi untuk memilih keputusan memangkas produksi itu.
- Baca Juga: Trump Pilih Marco Rubio jadi Menlu AS
- Baca Juga: Kabut Asap Beracun Selimuti Ibu Kota India
Ditambahkannya, pemangkasan itu akan meningkatkan pendapatan Russia dan menumpulkan efektivitas sanksi yang diberlakukan atas invasinya ke Ukraina. ST/VoA/N-3
Berita Trending
- 1 Amunisi Sehat, Khofifah-Emil Dapat Dukungan Nakes Muda Jatim!
- 2 Empat Paslon Adu Ide dan Pemikiran pada Debat Perdana Pilgub Jabar
- 3 Banjir Dukungan, PDIP Surakarta Targetkan Kemenangan 70 Persen pada Pilkada 2024
- 4 Rem Blong Truk Bermuatan Berat Diduga Picu Tabrakan Beruntun di Cipularang
- 5 Hasil Survei SMRC Tunjukkan Elektabilitas Pramono-Rano Karno Melejit dan Sudah Menyalip RK-Suswono