Selasa, 19 Nov 2024, 19:49 WIB

Anak Orang Tua Perokok Rentan Pneumonia

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono

Foto: Istimewa

JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, menyatakan, anak di lingkungan orang tua perokok rentan terserang pneumonia. Dia mengimbau para orang tua tentang bahaya rokok bagi diri sendiri dan kondisi paru-paru anak.

“Data statistik menunjukkan anak-anak yang ada di lingkungan orang tuanya perokok lebih gampang terkena pneumonia dibandingkan dengan anak-anak yang orang tuanya tidak merokok,” ujar Dante, dalam Puncak Hari Pneumonia Sedunia, di Jakarta, Selasa (19/11).

Dia menerangkan, pneumonia merupakan peradangan paru-paru akibat infeksi akut pada saluran pernapasan, yang disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. Pada balita, gejala yang paling dominan atau sering muncul adalah batuk, kesulitan bernapas, dan tanda pneumonia berat seperti tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam saat bernapas.

Dante melanjutkan, pneumonia seringkali dicap sebagai pembunuh senyap karena menyerang paru-paru, melelahkan napas, dan bahkan menyebabkan kematian terutama pada anak. Pneumonia ini terus menjadi ancaman serius bagi anak-anak di dunia.

"Kematian akibat pneumonia itu terjadi setiap 43 detik. Ini berarti 700 ribu anak meninggal setiap tahunnya karena pneumonia, sebuah penyakit yang sebenarnya bisa dicegah,” jelasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data BPJS Kesehatan pada 2023, pneumonia menempati peringkat pertama sebagai penyakit dengan biaya pengobatan tertinggi, yaitu 8,7 triliun rupiah. Pemerintah menargetkan penurunan angka kematian balita akibat pneumonia serta pengurangan insiden pneumonia pada balita hingga 70 persen secara nasional.

Dante menyebut, pemerintah terus berupaya mencegah terjadinya pneumonia pada anak-anak melalui berbagai langkah. Hal itu dilakukan dengan upaya pencegahan dengan vaksinasi dan menjaga lingkungan tetap sehat.

“Namun imunisasi hanyalah salah satu bagian kecil dari upaya mengatasi pneumonia. Upaya lainnya adalah memenuhi kualitas gizi pada anak-anak supaya kekebalan tubuhnya meningkat," tuturnya.

Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Yudhi Pramono, mengatakan pneumonia merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kematian terbesar pada balita di Indonesia. Data WHO tahun 2021 menunjukkan pneumonia menyebabkan 740.000 kematian pada anak di bawah usia 5 tahun, atau setara dengan 14 persen dari total kematian balita di seluruh dunia.

“Ini menunjukkan bahwa pneumonia ancaman nyata bagi kesehatan anak-anak,” katanya.

Redaktur: Sriyono

Penulis: Muhamad Ma'rup

Tag Terkait:

Bagikan: