Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Aktivis Lingkungan Kritik Proyek Pantai Pasir Putih Buatan di Filipina

Foto : DW/Mohd Sarajan/NurPhoto/picture alliance

Pantai pasir putih buatan di Manila

A   A   A   Pengaturan Font

"Pelimpahan dolomit di Teluk Manila telah secara efektif menutupi sebagian zona intertidal (area pasang surut) yang digunakan oleh burung air sehingga mengurangi habitat mereka," menurut pernyataan tersebut.

Pada puncak musim migrasi, Teluk Manila adalah rumah bagi 90 spesies burung air, termasuk spesies yang menjadi perhatian konservasi internasional yang menghadapi risiko kepunahan yang sangat tinggi di alam liar.

Selain itu, para ilmuwan Marince Science Institute memperingatkan bahwa menghirup partikel debu dolomit yang halus dalam waktu yang lama dapat menyebabkan efek kesehatan kronis. Efeknya bisa menyebabkan ketidaknyamanan di dada, sesak napas, dan batuk. Mereka juga memperingatkan butiran pasir dolomit akan terkikis selama badai dan mengalir ke laut.

Pakar lingkungan mengatakan menutupi pantai dengan pasir buatan tidak mengatasi masalah teluk yang sebenarnya. Torres dan yang lainnya percaya bahwa cara terbaik untuk membersihkan Teluk Manila bukanlah dengan menambahkan apapun, melainkan membersihkan sampah dan polusi.

Pasir putih buatan di pantai Manila pun nampaknya telah tertiup oleh badai baru-baru ini. DENR mengklaim pasir tidak terhanyut, tetapi mengatakan bahwa pasir keabu-abuan, batu, dan material lainnya menumpuk begitu saja di atas pasir dolomit. Orang-orang di Manila telah menggunggah foto yang menunjukkan kondisi pantai yang rusak akibat badai. DW/I-1
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top