Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Aksi Massa Ancam Stabilitas Global

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kekhawatiran warga pada Beijing yang tidak melindungi prinsip "satu negara dua system" menjadi penyebab aksi protes tiada henti. Di Timur Tengah, "Arab Spring I" tahun 2010 kembali menghadapi tantangan. Di Lebanon, rezim hasil pemilu demokratis di bawah Saad Hariri mengalami tekanan hebat karena janji pemilu yang tidak memberi masa depan rakyat. Krisis keuangan, pajak naik, kemiskinan meluas dan pengangguran berhasil mempersatukan rakyat Lebanon yang majemuk dalam agama dan ideologi.

Mereka sukses memaksa mundur Hariri yang kurang setahun memerintah. Di Irak, krisis sosial ekonomi serupa telah memicu warga di berbagi kota turun ke jalan. Sedangkan Iran yang semula tampak damai, kini dilanda demonstrasi di seluruh negeri akibat kenaikan harga dan penjatahan BBM.

Demonstrasi telah menyebabkan 106 warga tewas, di sela-sela laporan 200 warga terbunuh. Sektarianisme telah kehilangan daya tariknya, tidak hanya di Lebanon, namun juga di Irak. PM Mahdi terprovokasi bertindak melampaui batas sehingga aparat keamanan melepaskan tembakan, dan 400 lebih warga tewas.

Kini dia mau mengikuti mitranya di Lebanon untuk mundur. Di Iran, rezim mullah bertindak represif pada pendemo, sehingga AS mengutuk Iran atas penggunaan senjata mematikan dan pembatasan internet. Jerman pun mengingatkan Iran agar menghormati aksi protes. Sebaliknya, pemerintah Iran menuding AS berpihak pada perusuh yang telah melakukan konspirasi.

Apakah sukses Arab Spring I akan berakhir total seperti di Tunisia dan Mesir? Ataukah memotivasi muncul kembali Arab Spring II seperti di Lebanon dan Irak? Rezim Venezuela dan Cile masih bisa bertahan dengan segala cara, meskipun telah mengalami tekanan dan kehilangan kredibilitas internasionalnya. Di Bolivia aksi protes telah mengakibatkan jatuhnya rezim, terlepas dari adanya intervensi militer. Eva Morales, Presiden Bolivia, pengusung sosialisme a la Chavez, terpaksa mengungsi ke Meksiko.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top