Akibat Pandemi dan Geopolitik
JAKARTA - Penguatan rupiah terhadap dollar AS kemarin diperkirakan bersifat terbatas sehingga berpotensi berbalik arah. Pasalnya, perhatian pelaku pasar saat ini masih tertuju pada ancaman pandemi Covid-18 gelombang kedua dan ketegangan geopolitik antara dua negara ekonomi terbesar di dunia, Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan memanasnya hubungan AS dan Tiongkok yang dipicu oleh perintah penutupan konsulat Tiongkok di Houston AS membuat pasar kembali beralih ke aset aman atau safe haven, seperti dollar AS dan emas. Kondisi ini tentunnya berdampak negatif pada aset berisiko, termasuk rupiah.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya