AirNav Indonesia Prediksi Traffic Penerbangan Melonjak 2,56% Dibandingkan Tahun Lalu
Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi AirNav Indonesia, Ahmad Nurdin Aulia (dua dari kiri) dan Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Hermana Soegijantoro (kiri) saat memberikan keterangan kepada awak media.
Foto: Dok. IstimewaBANDUNG - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia memprediksi terjadi lonjakan traffic penerbangan selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Dan angka ini lebih tinggi 2,56% jika dibandingan Nataru Tahun lalu.
Dikatakan oleh Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi AirNav Indonesia, Ahmad Nurdin Aulia bahwa dalam menyambut periode yang sibuk tahun ini Nataru mendatang, pihaknya menegaskan komitmennya untuk meningkatkan pelayanan dan keselamatan navigasi penerbangan. Dengan proyeksi peningkatan arus penumpang dan penerbangan selama masa liburan ini, AirNav Indonesia telah menyusun berbagai strategi untuk meningkatkan keselamatan, kelancaran, dan efisiensi penerbangan di seluruh wilayah Indonesia.
"Kami memperkirakan akan terjadi lonjakan traffic penerbangan selama periode Nataru 2024/2025, dengan total penerbangan 76.340 atau rata–rata 4.018 pergerakan per harinya, yaitu naik 2,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu," kata Aulia di Bandung, akhir pekan lalu.
Hingga saat ini, tambahnya, AirNav Indonesia telah menerima permintaan extra flight dari maskapai sebanyak 2.136 tambahan slot penerbangan di 8 bandara tersibuk di Indonesia, termasuk Soekarno-Hatta Tangerang, Ngurah Rai Denpasar, Juanda Surabaya dan Kualanamu Medan.
Menurut Aulia, AirNav Indonesia memperkirakan puncak arus libur Natal 2024 terjadi pada tanggal 21 Desember dengan 4.612 pergerakan per hari, dan puncak arus Tahun Baru pada tanggal 28 Desember dengan 3.942 pergerakan per hari.
"Rute penerbangan terpadat untuk domestik adalah dari Soekarno – Hatta ke Denpasar dan Surabaya, sedangkan untuk internasional adalah Soekarno-Hatta ke Singapore dan Kuala Lumpur. Puncak arus balik penerbangan, diperkirakan terjadi pada tanggal 05 Januari 2025 dengan 4.116 pergerakan per hari," katanya.
Buka Posko
Pada kesempatan yang sama Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Hermana Soegijantoro juga mengatakan bahwa pihaknya telah membuka posko monitoring dari tanggal 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025, di 56 Bandara dan 1 di Kementerian Perhubungan.
"AirNav bersama stakeholder aviasi seperti Otoritas Bandara, Angkasa Pura Indonesia, BMKG dan lainnya, telah menyiapkan dukungan prosedur kontingensi dan kewaspadaan, untuk mengantisipasi keadaan darurat seperti cuaca ekstrim, letusan gunung berapi, hingga gangguan operasional maskapai dan bandara yang mengakibatkan penundaan dan pengalihan penerbangan, katanya.
Dengan berbagai persiapan dan harmonisasi ini, kata Hermana AirNav Indonesia bersama regulator dan operator terkait, berupaya memastikan bahwa operasional penerbangan selama periode Nataru 2024/2025 dapat berjalan dengan aman, nyaman, lancar, dan efisien.
“AirNav Indonesia dalam menghadapi periode nataru ini telah mengambil berbagai langkah untuk memastikan kelancaran dan keselamatan navigasi penerbangan yang aman untuk mewujudkan Liburan Seru Nataru,” tutupnya.
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 4 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
- 5 Penjabat Gubernur Jatim Apresiasi Pembangunan Pondok Lansia Madiun
Berita Terkini
- Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- Peringati Haul Gus Dur, Yenny Wahid Nilai Masih Banyak Ketimpangan dari Sistem Keadilan untuk Masyarakat Bawah
- Mengagetkan Pernyataan Tegas Ini, Trump Ancam Ambil Alih Kendali atas Terusan Panama Kebijakan Pemerintah
- Keren Inovasi Ilmuwan Ini, Tiongkok Hasilkan Tanaman yang Bisa Adaptasi pada Perubahan Iklim
- Perludem Nilai Tingginya Permohonan Sengketa Pilkada 2024 Tunjukkan Kalau Ada Masalah