Sabtu, 18 Jan 2025, 06:10 WIB

Air Terjun Batang Kapas, Nirwana di Tengah Hutan Kampar

Foto: Dinas Pariwisata Provinsi Riau

Tidak banyak air terjun yang seperti Batang Batang Kapas. Dinding air terjun ini berwarna krem yang kontras dengan pemandangan sekitar. Selain itu tebing yang cekung, membuat airnya tidak menyentuh dinding, dan bisa digunakan untuk berlindung seperti goa.

1737127238_e951d1b19cbc384cb76f.jpg

Bukit Baris yang membentang dari Aceh hingga Lampung sepanjang 1.650 kilometer menciptakan bentang alam pulau Sumatera kaya akan pemandangan indah. Salah satu tempat yang memiliki pesona adalah Air Terjun Batang Kapas.

Lokasinya berada di Desa Lubuk Bigau, Kenagarian Pangkalan Kapas, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Letaknya tersembunyi di tenga hutan, tidak jauh dari perbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat.

Secara geologis air terjun ini muncul dari tebing batu yang patah lalu anjlok. Airnya yang mengalir dari anak sungai yang berada di atas tebing jatuh dari ketinggian sekitar 150 meter. Dasar air terjuan berupa tumpukan batu.

Yang membedakan air terjun ini dengan air terjun pada umumnya adalah aliran airnya. Dari atas hingga bawah airnya menghujam langsung ke dasar tanpa menyentuh dinding tebing, karena permukaannya yang cekung dua tingkat.

Dengan pemandangan yang sangat menakjubkan ini Air Terjun Batang Kapas masuk kurang dikenal masyarakat umum. Sebabnya untuk mencapai lokasinya perlu perjuangan yang cukup ekstra, melewati jalan non aspal.

Untuk mengunjungi air terjun Batang Kapas, pengunjung bisa menggunakan mobil atau motor. Dari Kota Pekanbaru dapat menuju Desa Lipat Kain, dengan waktu tempuh 2 jam perjalanan atau 71 km (Aspal), selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju desa Lubuk Bigau.

Perjalanan tersebut melewati beberapa desa di antaranya Desa Sontul, Tanjung Karang, Deras Tajak, dan Desa Batu Sasak. Waktu jarak tempuh dari Desa Lipat Kain menuju Desa Lubuk Bigau 64 kilometer atau 4 jam dalam perjalanan, tergantung kondisi cuaca.

Jika cuaca hujan waktu tempuh yang dibutuhkan bisa mencapai 6 hingga 9 jam perjalanan, hal ini dikarenakan di beberapa titik dalam perjalanan kondisi jalannya masih tanah dan banyak tanjakan yang sangat terjal.

Setelah sampai di desa Lubuk Bigau desa terdekat dari Air Terjun Batang Kapas perjalan dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati jalan setapak kurang lebih 4 hingga 5 kilometer. Jika waktu sudah menunjukkan sore hari ada baiknya memanfaatkan jasa ojek sepeda motor yang disediakan oleh masyarakat desa setempat.

Waktu tempuh dengan sepeda motor sekitar 15 menit. Namun perjalanan ini belum sampai di dekat air terjun, karena harus dilanjutkan berjalan kaki melewati hutan belantara dengan waktu tempuh sekitar 3 jam.

Setelah berjalan kaki tiga jam, tibalah kita di air terjun yang tingginya menjulang dengan ketinggian 150 meter. Lokasinya berada pada elevasi 670 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ketinggian ini membuat udaranya cukup sejuk.

Lokasinya masih dikelilingi hutan perawan dan masih memiliki berbagai macam flora fauna. Wisatawan yang datang dapat menghirup oksigen yang melimpah yang menyegarkan. Sambil dihibur berbagai jenis suara fauna terutama kicauan burung yang mengiringi setiap aktivitas wisatawan.

Berada di hutan yang masih terjaga sumber airnya sangat jernih karena tidak ada eksploitasi manusia yang terjadi di kawasan ini. Sedangkan airnya yang jatuh di bebatuan menciptakan kabut tipis, yang menyejukkan dan melembabkan lingkungan sekitarnya.

1737127247_60af9cc68411ac65b62a.jpg

Air Terjun Batang Kapas memiliki ketinggian sekitar 150 meter, menjadikannya salah satu air terjun tertinggi di Riau. Keindahan air terjun ini terletak pada aliran air yang deras, jernih, dan membentuk kabut tipis yang menyejukkan.

Di bawah Air Terjun Batang Kapas terdapat beberapa kolam air. Ada juga pemandangan batu-batu besar dibawah air terjun terhampar bertumpuk-tumpuk, ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan lumut.

Di atas tebing batu berwarna krem dan coklat hidup dengan subur pepohonan hijau menciptakan pemandangan kontras. Sedangkan di sekelilingnya berupa hutan hijau yang vegetasinya sangat lebat. Dari rerimbunan ini pengunjung dapat mengintip rupa Air Terjun Batang Kapas yang berwarna krem.

Di bagian tebing yang agak jauh dari air terjun, kemiringan tebing batuan kapurnya sedikit menjorok ke dalam. Seperti halnya gua kapur, cukungan dapat digunakan untuk berlindung dari hujan atau tempat beristirahat dari kelelahan selama trekking.

Pemandangan batu-batu besar dibawah air terjun terhampar bertumpuk-tumpuk berwarna hitam dan coklat kehijauan. Batu-batu yang ukurannya cukup besar ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan yang membuat warnanya demikian.

Jika terlalu sore untuk kembali pengunjung bisa beristirahat di cekungan batu di bagian atas tebing Air Terjun Batang Kapas. Lokasinya di bawah air terjun yang bergemuruh atau di belakang aliran air yang jatuh.

Untuk bermalam di tempat yang diyakini aman, perlu mendaki sekitar 15 menit. Di tempat ini para traveler bisa beristirahat di atas cekungan batu yang panjangnya sekitar 50 meter dengan lebar sekitar 2 hingga 4 meter.

Masyarakat setempat tidak menyarankan kepada pengunjung untuk tidak bermalam di tempat lain yang berada di bawah. Di hutan yang masih lestari ini meski bukan berada di kawasan taman nasional atau cagar alam ini masih banyak binatang buas. Konon kabarnya harimau harimau sumatera dan beruang madu masih menghuni di kawasan ini.

1737127356_00a512dd8b3b8a3c47fa.jpg

Wisatawan disarankan untuk membawa perbekalan yang cukup. Pasalnya di tempat ekowisata ini tidak tersedia berbagai fasilitas yang bisa ditemukan di tempat wisata seperti penjual makanan, dan minuman, toilet, homestay.

Bagi yang berminat dating disarankan membawa peralatan adventure yang memadai. Tempat ini cukup berbahaya bagi yang tidak memahami kondisi dan situasi lingkungan alam ini sehingga disarankan untuk menggunakan jasa pendamping.

Kelompok sadar wisata setempat menyediakan pendamping dengan biaya 200 ribu rupiah per-orang bagi yang ingin menikmati Air Terjun Batang Kapas. Biaya ini sudah termasuk makan dan minum dan jasa pramuantar (porter) selama 2 hari. 

Air Terjun Batang Kapas buka setiap hari alias buka 24 jam. Wisatawan yang berkunjung perlu membayar tiket sebesar 15.000 rupiah per orang, ditambah parkir 5.000 rupiah untuk mobil dan 2000 untuk kendaraan roda dua. hay

Redaktur: Haryo Brono

Penulis: -

Tag Terkait:

Bagikan: