Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

AI Berguna untuk Mengejar Ketertinggalan dengan Negara Lain

Foto : Haryo Brono/Koran Jakarta

Suasana diskusi yang membahas peran teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI) dalam berbagai bidang dalam Selular Business Forum (SBF) berjudul AI: Sekadar Tren Atau Sudah Menjadi Kebutuhan? di Jakarta pada hari Senin (9/9). (Haryo Brono/Koran Jakarta)

A   A   A   Pengaturan Font

Deputy EVP Digital Technology and Platform Business, Telkom Indonesia, Ari Kurniawan mengungkapkan tren kapitalisasi pasar global generatif AI ini menarik tingkat modal yang signifikan di semua segmen dari 44 dollar juta dollar AS pada tahun 2020 menjadi 16.300 juta dollar AS pada tahun 2023. Hal tersebut membuat AI kini sudah menjadi kebutuhan bagi banyak industri di dunia termasuk Indonesia.

Namun di Indonesia sendiri, penerapan AI masih tertinggal bahkan jika dibandingkan negara-negara tetangga di Asia Tenggara atau ASEAN. Indonesia berada di posisi keempat dengan overall index 61,03, di bawah Singapura (81,97), Malaysia (68,71) dan Thailand (63,03). Untuk mengejar ketertinggalan itu, Ari Kurniawan menyebut harus ada strategi nasional untuk penerapan AI di Indonesia.

"Tentu strategi ini harus ada sasarannya seperti berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan. Menumbuhkan ekosistem digital untuk kecerdasan buatan, menciptakan lingkungan kebijakan yang memungkinkan kecerdasan buatan, membangun kapasitas sumber daya manusia dan mempersiapkan diri menghadapi pasar tenaga kerja, transformasi hingga kerjasama internasional untuk kecerdasan buatan yang dapat dipercaya," ujar Ari.

Selain itu ada, Ari menambahkan ada sasaran kunci di berbagai yang juga bisa menjadi strategi AI nasional seperti layanan kesehatan untuk peningkatan penyampaian melalui solusi. Reformasi birokrasi dapat digunakan untuk menyederhanakan operasional pemerintah.

Selanjutnya pada sektor pendidikan dan penelitian berguna dalam menciptakan inovasi dan tenaga kerja terampil. Ketahanan pangan dapat meningkatkan hasil, mengoptimalkan rantai pasokan. AI juga dapat digunakan hingga untuk mobilitas dan kota pintar sehingga perkotaan yang lebih cerdas dan berkelanjutan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top