Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas

Agama Harus Jadi Inspirasi, Bukan Aspirasi

Foto : KORAN JAKARTA/M FACHRI
A   A   A   Pengaturan Font

Saya ingin menjadikan agama sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Artinya apa? Agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik, baik untuk menentang pemerintah maupun merebut kekuasaan, atau mungkin untuk tujuan-tujuan yang lain.

Caranya, dengan menumbuhkan sikap saling menghormati antarpemeluk, antarmereka yang berbeda keyakinan. Mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan. Saya berkomitmen untuk menjadi menteri semua agama. Tidak boleh ada perbedaan, tidak boleh ada diskriminasi bagi semua agama di Indonesia.

Agama mirip sepak bola. Di satu sisi, dia bisa mendamaikan. Di sisi lain bisa mencerai-beraikan. Sepak bola kalau bagus harmoninya, permainannya bagus, peraturannya bagus, maka permainan akan terlihat cantik dan bagus. Sebaliknya, bila pemainnya gak becus, peraturannya juga gak bagus, wasitnya berat sebelah, maka pasti tidak enak ditonton dan akan menimbulkan kericuhan.

Bagaimana menerapkan konsep agama sebagai inspirasi tersebut?

Toleransi tingkat tinggi ini harus diteladankan dari Kementerian Agama (Kemenag). Saya tidak ingin dari Kemenag justru muncul cara-cara diskriminatif satu dengan lainnya. Kemenag sebagai kementerian semua agama. Saya akan berusaha mengembalikan agama pada fungsinya yang mendamaikan. Kita kembalikan agama pada fungsinya yang mendamaikan, sebagai jalan untuk melakukan resolusi konflik atas semua persoalan. Kita akan menolak gerakan yang ingin menjadikan agama sebagai sumber konflik dan perpecahan. Semua harus berangkat dari Kemenag ini.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top