Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 31 Des 2022, 00:05 WIB

7.948 Guru Dinyatakan Lulus Pendidikan Guru Penggerak

Foto: Antara

JAKARTA - Sebanyak 7.948 guru lulus program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) angkatan keempat. Jumlah tersebut meningkat dari rata-rata kelulusan angkatan 1-3 yang hanya sekitar 2.800 guru.

"Di angkatan 4 ini jumlahnya sangat besar, 8.053 peserta yang mengikuti, dan pada hari ini sebanyak 7.948 orang yang mengikuti pendidikan kita nyatakan lulus sebagai Guru Penggerak," ujar Direktur Kepala, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Praptono, dalam Penutupan Program PGP di Jakarta, Jumat (30/12).

Dia menerangkan, jumlah peserta yang mengikuti cukup banyak dibandingkan angkatan sebelumnya. Para guru yang dinyatakan lulus tersebut telah mengikuti proses pendidikan, pendampingan dari pengajar praktik, serta pemberian materi dari fasilitator dan instruktur.

Dia menambahkan, peserta yang dinyatakan lulus pada PGP Angkatan 4 berhak mendapatkan sertifikat sebagai Guru Penggerak. Dengan sertifikat tersebut, peserta telah memenuhi standar administratif untuk diangkat menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah sesuai Permendikbudristek Nomor 26 Tahun 2022 tentang Pendidikan Guru Penggerak.

"Mengacu pada Permendikbudristek Nomor 40 Tahun 2021, kita sudah mendorong dan memberikan regulasi pada gubernur, bupati, dan wali kota, agar persyaratan administratif pengangkatan kepala sekolah sudah memiliki sertifikat Guru Penggerak," jelasnya.

Sebagai informasi, PGP hingga bulan Oktober tahun 2022 telah berlangsung sebanyak 7 angkatan. Selain empat angkatan yang sudah lulus, ada pula angkatan 5 yang dimulai pada bulan Mei 2022, angkatan 6 dimulai 24 Agustus 2022, dan angkatan 7 dimulai 20 Oktober 2022.

Secara terpisah, Presidium Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Fahmi Hatib mengatakan, PGP merupakan pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin-pemimpin di masa depan yang mewujudkan SDM unggul Indonesia. Secara konsep program ini sangat baik dan bisa menjadi program yang akan berdampak besar pada pendidikan di Indonesia.

Dia menilai, fakta lapangan menunjukkan bahwa proses seleksi dan pelatihan yang lama bagi Calon Guru Penggerak (CGP) bukannya menjamin perubahan paradigma pembelajaran pada CGP, tetapi justru telah menyita waktu dan tenaga para CGP. Bahkan banyak tugas-tugas pokok guru yang mereka abaikan hanya untuk mengejar status lulus.

"Iming-iming calon kepala sekolah, bahkan perubahan nama kantor menjadi serba guru penggerak hanya akan berdampak pada kuantitas yang belum tentu berkelanjutan," katanya.

Wakil Sekretaris Jenderal FSGI, Fahriza Marta Tanjung, menyebut, pola pembelajaran daring melalui learning management system (LMS) dengan sesekali pertemuan luring tidak sepenuhnya mengubah pola pikir dan pola tindak CGP. Apalagi kriteria lulus yang lebih bersifat administratif saja.

"Jadi hanya mengejar kuantitas dan sangat jauh dari cita-cita perubahan paradigma pembelajaran yang berkualitas," terangnya.

Redaktur: Sriyono

Penulis: Muhamad Ma'rup

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.