Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 01 Mar 2021, 06:50 WIB

6 Demonstran Tewas Ditembak

Dubes Myanmar untuk PBB, Kyaw Moe Tun

Foto: AFP/UNITED NATIONSĀ 

YANGON - Pasukan keamanan Myanmar pada Minggu (28/2) telah menewaskan lagi sekitar 6 demonstran setelah mereka melepaskan tembakan dalam upaya membubarkan aksi massa yang memprotes terjadinya kudeta oleh militer 4 pekan lalu serta menuntut pembebasan pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi.

Dalam beberapa pekan terakhir, polisi dan tentara telah melepaskan tembakan dengan peluru karet atau peluru gas air mata, serta mengerahkan truk meriam air untuk mengakhiri gerakan pembangkangan sipil. Namun beberapa hari terakhir, pasukan keamanan telah menggunakan peluru tajam ke arah demonstran.

Pada demonstran yang tewas berasal dari sejumlah kota yang sejak Minggu pagi massa melakukan aksi turun ke jalanan setelah ada seruan untuk menggelar aksi protes lewat media sosial.

"Tiga orang tewas dan sekitar 20 orang lainnya terluka saat pasukan keamanan berupaya membubarkan aksi protes di kota pelabuhan wilayah selatan, Dawei," lapor media lokal yang mendapat informasi dari sukarelawan medis bernama Pyae Zaw Hein. "Ke-3 orang itu tewas terkena peluru tajam, sementara yang lainnya terluka terkena peluru karet," imbuh Zaw Hein seraya menambahkan bahwa korban luka terus berdatangan.

Selain di Dawei, dua pemuda juga dilaporkan tewas di Kota Bago, yang jaraknya dua jam perjalanan darat ke arah utara dari Kota Yangon. Sedangkan satu korban tewas lagi berasal dari aksi protes di Yangon yang menimpa seorang pria berusia 23 tahun.

Sementara itu dari Kota Mandalay dilaporkan seorang pria berusia 41 tahun dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan kritis setelah sebuah peluru menembus helm yang dikenakannya dan peluru itu bersarang di otaknya.

Tindak kekerasan oleh aparat juga dilaporkan awak media yang memantau aksi protes di Kota Myitkyina. Sementara dalam aksi protes di Kota Pyay dilaporkan seorang awak media terkena peluru karet yang ditembakkan aparat.

Di sejumlah aksi protes di kota-kota lainnya, pasukan keamanan juga dilaporkan terus berupaya membubarkan aksi massa dengan menembakkan gas air mata sementara demonstran bertahan di belakang barikade dan tameng buatan sendiri.

Sebelum pertumpahan darah pada Minggu, aksi protes menentang kudeta di Myanmar juga telah merenggut nyawa 5 orang dan seorang pasukan keamanan tewas saat berupaya melerai pertikaian.

Seruan di Forum PBB

Pada Sabtu (27/2), pemerintah junta di Myanmar memecat duta besar untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setelah utusan diplomatik itu pada Jumat (26/2) melontarkan kecaman atas penggulingan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi oleh militer dan aparat keamanan meningkatkan tindakan tegasnya terhadap pengunjuk rasa di seluruh negeri.

"Saya menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengambil tindakan sekuat mungkin demi memulihkan demokrasi," ucap Dubes Kyaw Moe Tun dengan penuh emosional. "Saya pun memohon kepada saudara dan saudari di Burma untuk terus berjuang. Revolusi ini harus dimenangkan," imbuh Dubes Moe Tun sambil memberikan salam hormat tiga jari yang kini telah menjadi simbol perlawanan terhadap junta.

Atas pernyataan Dubes Moe Tun, saluran televisi milik negara, MRTV, pada Sabtu menyatakan bahwa Kyaw Moe Tun sudah bukan lagi jadi Dubes Myanmar untuk PBB. "Ia tidak mentaati perintah dan arahan dari negara dan telah mengkhianati Myanmar. Oleh karena itu dicabut dari jabatannya mulai hari ini," lapor MRTV. AFP/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Ilham Sudrajat

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.