Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis di Semenanjung Korea

38 North: Bangunan Baru Terdeteksi di Punggye-ri

Foto : AFP/Anthony WALLACE

Peluncuran Misil Korut l Dua pria memeriksa telepon seluler mereka saat sebuah monitor televisi di sebuah lokasi di Seoul, Korsel, sedang menayangkan berita peluncuran misil oleh Korut pada Kamis (12/3). JCS melaporkan bahwa pada Kamis, Korut meluncurkan 3 misil balistik jarak pendek.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Media Amerika Serikat (AS) yang berfokus pada Korea Utara (Korut), 38 North, melalui laman resminya, 38north.org, melaporkan bahwa upaya pemulihan terowongan 3 di fasilitas nuklir Punggye-ri, Korut, terus berlangsung.

Berdasarkan analisis citra satelit yang diambil pada 10 Mei, terdapat satu bangunan dan dua fasilitas lain di depan terowongan 3 di fasilitas nuklir Punggye-ri. Selain itu, tampak peralatan yang baru dipasang tepat di depan terowongan dan tampak jelas kabel penghubung hingga ke pintu masuk.

Menurut 38 North, pada 9 Mei lalu, tampak sebuah truk terparkir di depan terowongan 3. Media itu menambahkan bahwa pergerakan kendaraan pengangkut terus terdeteksi di sekitar bangunan dan terowongan, serta aktivitas-aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa Korut sedang mempersiapan uji coba nuklir lagi.

Luncurkan Misil

Sementara itu Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan (Korsel) pada Kamis (12/5) mengatakan bahwa Korut telah menembakkan tiga misil balistik jarak pendek dari daerah Sunan di Pyongyang dan misil-misil itu melesat mengarah menuju Laut Timur.

JCS mengatakan bahwa pihaknya mendeteksi misil yang diluncurkan pada sekitar pukul 18.29, menambahkan bahwa misil-misil tersebut terbang sejauh 360 kilometer di ketinggian maksimum 90 kilometer dan kecepatan Mach 5.

"Otoritas intelijen Korsel dan AS sedang menganalisis rincian peluncuran tersebut," ungkap JCS.

Misil-misil itu diduga diluncurkan dari apa yang disebut Korut sebagai peluncur roket ganda superbesar dengan interval sekitar 20 detik.

Peluncuran pada Kamis adalah peluncuran misil balistik pertama Korut sejak pelantikan Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol, pada Selasa (10/5) lalu, dan merupakan provokasi ke-16 yang dilakukan oleh Korut sepanjang tahun ini, setelah peluncuran misil balistik dari kapal selam (SLBM) yang dilakukan pada 7 Mei lalu

Segera setelah peluncuran terjadi, Ketua JCS, Won In-choul, mengadakan pembicaraan telepon dengan Paul LaCamera, Kepala Komando Pasukan Gabungan Korsel-AS, untuk berbagi informasi terkait penembakan tersebut dan menegaskan kembali upaya kedua pihak untuk mempertahankan postur pertahanan gabungan yang kokoh.

Sementara itu, tidak seperti biasanya, otoritas militer Korsel menggunakan istilah provokasi dan bukan istilah ancaman saat memberikan informasi mengenai peluncuran misil balistik Korut kali ini.

Saat itu JCS menyerukan penghentian peluncuran misil balistik Korut dan menyatakan bahwa hal itu sebagai provokasi serius yang merusak perdamaian dan stabilitas internasional.

Dalam laporan mengenai peluncuran terbaru ini, pihak JCS pun menggunakan istilah misil balistik yang belum teridentifikasi, bukan seperti biasanya dimana JCS menggunakan istilah proyektil yang belum teridentifikasi.

Perubahan penggunaan istilah ini menunjukkan sikap tegas dari pemerintahan Yoon terhadap pengembangan misil Korut. KBS/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top