3 Cara Agar Pendidikan Bisa Jadi Solusi Perubahan Iklim
Siswa saat mengunjungi kawasan ekowisata berbasis keanekaragaman hayati.
Langkah selanjutnya adalah memperbanyak capaian pembelajaran perubahan iklim dalam IPAS sejak tingkat sekolah dasar (SD).
Materi ini tak harus selalu seragam, tapi menyesuaikan dengan kondisi di setiap daerah. Misalnya, siswa SD di daerah pesisir akan lebih cepat menangkap fenomena abrasi ataupun ombak ganas sebagai imbas perubahan iklim dibandingkan siswa yang tinggal di dataran tinggi.
Beberapa studi eksperimen menyimpulkan bahwa pembelajaran terkait isu perubahan iklim tepat dimulai pada usia SD (9-12 tahun). Pada usia ini, siswa dianggap sudah memiliki pemahaman konseptual dan kemampuan komunikasi yang baik. Siswa juga lebih mampu meniru dan mengadopsi perilaku-perilaku baik yang diamati dari proses pembelajaran topik perubahan iklim.
Indonesia dapat belajar dari Australia yang memiliki sumber materi pembelajaran berupa kumpulan studi kasus yang dapat diakses secara terbuka oleh guru dan siswa. Mereka menyediakan platform "Curious Climate" sebagai wadah anak-anak untuk bertanya seputar perubahan iklim dan dijawab langsung oleh ahlinya.
Pemerintah dapat memilah sumber daya yang tersedia, menambah sumber daya, dan meletakkannya di portal yang sama untuk menjadi platform terpadu yang dapat digunakan oleh guru dan siswa. Platform yang sudah ada milik pemerintah, yaitu Merdeka Mengajar, dapat melayani tujuan ini.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya