Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 24 Agu 2021, 14:35 WIB

22 Kepala Staf Angkatan Laut dari Berbagai Negara Hadiri Acara Penting Ini

Kasal, Laksamana Yudo Margono menghadiri acara International Maritime Security Symposium ke-4 Tahun 2021 (IMSS).

Foto: Istimewa

JAKARTA - Sebanyak 22 Kepala Staf Angkatan Laut dari berbagai negara menghadiri acara penting ini. Tak hanya para kepala staf, acara penting ini juga diikuti dihadiri 27 Atase Pertahanan (Athan) perwakilan Angkatan Laut dari 37 negara.

Mengutip keterangan Dispen TNI AL, acara penting yang dihadiri puluhan kepala staf angkatan laut dari berbagai negara ini adalah International Maritime Security Symposium ke-4 Tahun 2021 (IMSS). Kegiatan IMSS 2021, digelar di Auditorium Yos Sudarso, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Bumi Cipulir, Jakarta Selatan.

"Event Internasional ini dilaksanakan untuk yang keempat kalinya dimana IMSS pertama dan kedua dilaksanakan di Jakarta pada tahun 2013 dan 2015 sementara IMSS ketiga dilaksanakan di Bali tahun 2017 lalu," kata Dispen TNI AL.

Kegiatan IMSS 2021, kata Dispen TNI AL merupakan agenda tahunan. Untuk tahun ini, IMSS mengusung tema "International Maritime Security Cooperation for Security, Peace and Prosperity,". Kegiatan dihadiri 27 Atase Pertahanan (Athan) perwakilan Angkatan Laut dari 37 negara dan sisanya melalui video conference, termasuk 22 Kepala Staf Angkatan Laut negara sahabat.

"Ke-37 negara tersebut adalah Australia, Bangladesh, Brazil, Brunei, Kamboja, Kanada, China, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Iran, Italia, Jepang, Laos, Malaysia, Meksiko, Mozambique, Myanmar, Belanda, Selandia Baru, Pakistan, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Korea Selatan, Spanyol, Sri Lanka, Swedia, Thailand, Timor Leste, Turkey, Uni Emirat Arab, United Kingdom, Amerika Serikat dan Vietnam," kata Dispen TNI AL dalam keterangannya.

Dispen TNI AL menjelaskan, simposium yang digelar selama 2 hari ini akan dibagi dalam 6 sesi dengan topik Biological Defense, Maritime Challenge and Oppoturnity; Humanitarian Assistence and Disasters Relief; Building Asian Sail Training Organization and Asian Tallship Regatta Program; Military and Intelligence Activities in EEZ, Rule and Exercise; Building Maritime Security Information Exchange dan Maritime Unmanned or Autonomous Vehicles Operation, Law of the Sea Perspective.

Wakil Menteri Pertahanan RI, Letjen.M Herindra mewakili Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menjadi keynote speech yang disampaikan melalui video conference. Menurut Wamenhan, IMSS diselenggarakan dengan tujuan untuk mengeksplorasi perkembangan trend tantangan ketertiban dan keamanan laut. Serta untuk membangun kerangka kerja sama keamanan maritim multilateral yang efektif. Sehingga dapat diperoleh suatu konsep upaya mewujudkan ketertiban dan keamanan di laut.

Dalam acara ini, turut hadir Kasum TNI Letjen TNI Eko Margiyono yang mewakili Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Letjen Eko berkesempatan menyampaikan opening speech secara Vicon kepada para peserta simposium. Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, dalam sambutannya mengatakan, IMSS merupakan sarana memperluas kerja sama dalam menjaga stabilitas dan keamanan laut.

Laksamana Yudo juga mengatakan, bahwa kawasan Asia Tenggara sebagai titik sentral yang menghubungkan kawasan Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, menyebabkan setiap negara memiliki kebijakan yang menekankan pada pengembangan tatanan dan mekanisme kerjasama dalam rangka pengelolaan kepentingan bersama di laut dengan berdasarkan pada sikap saling menguntungkan.

"Juga kerjasama dalam rangka membahas mengendalikan potensi konflik, ketidakpercayaan, kecurigaan, serta berbagai bentuk ancaman lainnya," katanya.

Menurut Kasal, ancaman keamanan non-tradisional terkait environmental security, food security, economic security, energy security, human security, maritime security, masih menjadi topik utama. Ini disebabkan adanya keterkaitan, dan memungkinkan terjadinya overlapping.

"Di samping itu kondisi tersebut diperburuk dengan adanya ancaman keamanan di bidang kesehatan, seperti halnya pandemi Covid-19 saat ini. Maka tantangan bidang maritim di masa depan sangatlah besar. Sehingga tidak ada satu negara-pun yang mampu mengatasinya sendiri," tuturnya.

Karena itu, kata Yudo, kerjasama merupakan elemen kunci paling memungkinkan dalam meningkatkan dan mengembangkan kapasitas dan kapabilitas dari tiap bangsa. Khhsusnu dalam menghadapi permasalahan yang muncul dengan jalan saling melengkapi.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Agus Supriyatna

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.