AS dan Russia Kembali Bahas Pemulihan Hubungan Diplomatik
Koran-jakarta.com || Sabtu, 01 Mar 2025, 01:20 WIBWASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan delegasi mereka dan Russia bertemu pada Kamis di Istanbul, Turki untuk menyamakan langkah awal dalam menstabilkan operasi misi diplomatik mereka.

Ket. Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Doc: Maxim Shemetov/AFP
“AS mengangkat isu terkait akses terhadap layanan perbankan dan jasa kontrak, serta pentingnya memastikan tingkat kepegawaian yang stabil dan berkelanjutan di Kedutaan Besar AS di Moskow,” demikian pernyataan tersebut.
“Melalui diskusi yang konstruktif, kedua pihak mengidentifikasi langkah awal konkret untuk menstabilkan operasional misi bilateral dalam aspek-aspek ini,” sebut Deplu AS seperti dikutip Antara dari Anadolu.
Pembicaraan itu merupakan tindak lanjut dari pertemuan di Riyadh, Arab Saudi, pada 18 Februari, ketika kedua belah pihak sepakat untuk memulai dialog terkait isu yang mempengaruhi misi diplomatik masing-masing.
Dalam pertemuan itu, delegasi AS dipimpin oleh Wakil Asisten Menteri Luar Negeri untuk Russia dan Eropa Tengah, Sonata Coulter, sementara pihak Russia dipimpin oleh Duta Besar Alexander Darchiev, Direktur Departemen Amerika Utara di Kementerian Luar Negeri Russia.
Coulter dan Darchiev sepakat untuk mengadakan pertemuan lanjutan dalam waktu dekat, dengan rincian mengenai tanggal, lokasi, dan perwakilan yang akan ditentukan kemudian, menurut pernyataan Departemen Luar Negeri AS.
Anda mungkin tertarik:
Buka Penerbangan
Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seusai perundingan putaran kedua antara diplomat Russia dan AS, pada Jumat (28/2) menyatakan bahwa Russia ingin membangun dialog yang saling menghormati dan menguntungkan dengan semua negara.
Ketika ditanya dalam konferensi pers di Moskow mengenai perubahan hubungan dengan AS, Peskov mengatakan, bukan hanya dengan Amerika, tetapi dengan semua negara, Russia ingin membangun dialog berdasarkan rasa saling menghormati dan saling menguntungkan.
Kementerian Luar Negeri Russia menyebut perundingan itu substansial dan bersifat profesional”, serta mengungkapkan topik pembahasan mencakup kemungkinan dimulainya kembali penerbangan langsung antara Russia dan AS. Dialog antara kedua negara pun akan terus berlanjut.
Terkait pertemuan putaran kedua itu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa perundingan tersebut “menginspirasi harapan tertentu”.
Kontak diplomatik antara Moskow dan Washington semakin intensif setelah percakapan telepon antara Putin dan Presiden AS Donald Trump pada 12 Februari.
Putaran pertama perundingan tingkat tinggi berlangsung di Riyadh pada 18 Februari, dengan kedua pihak menyatakan bahwa diskusi terutama berfokus pada normalisasi hubungan diplomatik dan operasional kedutaan mereka.