IHSG Masih Tertekan Jelang Akhir Pekan (7/2)
- Bursa Saham
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren negatif, jelang akhir pekan ini. Sentimen utamanya berasal dari dalam negeri.

Ket.
Doc: ISTIMEWA
Analis Pasar Modal sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana melihat tekanan terhadap IHSG belum berakhir dan berpotensi berlanjut dalam beberapa hari ke depan, terutama jika belum ada katalis positif yang mampu mengimbangi sentimen negatif dari dalam negeri.
Seperti diketahui, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (6/2) sore, ditutup melemah 148,69 poin atau 2,12 persen ke posisi 6.875,54, di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.
“Dari dalam negeri, IHSG tertahan di zona melemah, pasar khawatirkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini (2025) pasca merespon rilis data PDB 2024, serta juga terkait dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dan pelaksanaan APBN dan APBN yang mencapai 306 triliun rupiah,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2024 sebesar 5,03 persen year on year (yoy), atau lebih rendah dari pencapaian tahun 2023 dan 2022 yang sebesar 5,05 persen (yoy) dan 5,31 persen (yoy).
Sementara itu, kebijakan efisiensi APBN dan APBD dikhawatirkan akan memberikan dampak terhadap perekonomian nasional, yang dikhawatirkan akan ada program kerja yang di hapus dan juga pemangkasan anggaran tidak dilakukan secara selektif.
Sehingga, berpotensi berdampak negatif terhadap investasi publik, penciptaan lapangan kerja, serta produktivitas tenaga kerja, dan menurunkan daya beli masyarakat.