Koran-jakarta.com || Selasa, 01 Okt 2024, 11:20 WIB

Vietnam Tawarkan Amnesti pada 20 Tahanan Asing, termasuk Warga Tiongkok dan AS

  • Vietnam
  • Tahanan
  • Amnesti

HANOI - Vietnam akan membebaskan hampir 3.800 tahanan termasuk warga negara asing dalam amnesti terbaru negara itu, kata pemerintah pada Senin (30/9).

Vietnam Tawarkan Amnesti pada 20 Tahanan Asing, termasuk Warga Tiongkok dan AS

Ket. Vietnam telah mengumumkan sembilan amnesti khusus sejak 2009, membebaskan lebih dari 92.000 tahanan sebelum tanggal pembebasan, kecuali aktivis politik.

Doc: ASIAONE/REUTERS Vietnam Tawarkan Amnesti pada 20 Tahanan Asing, termasuk Warga Tiongkok dan AS

Vietnam telah mengumumkan sembilan amnesti khusus sejak 2009, membebaskan lebih dari 92.000 tahanan sebelum tanggal pembebasan, kecuali aktivis politik.

Mereka yang dihukum karena "mencoba menggulingkan" pemerintah komunis atau "terorisme" tidak memenuhi syarat untuk dibebaskan, menurut pengumuman amnesti resmi hari Senin.

Tahun ini, 3.765 tahanan akan dibebaskan termasuk sekitar 20 warga negara asing dari Kamboja, Tiongkok, Islandia, India, Laos, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat.

Mereka diperkirakan akan dibebaskan pada hari Selasa (1/10), sebuah langkah yang terlambat setelah Hari Nasional Vietnam pada tanggal 2 September.

Amnesti tersebut diberikan setelah pembebasan dini dua tahanan penting pada pertengahan September, saat pemimpin tertinggi Vietnam To Lam menuju AS.

Aktivis lingkungan Hoang Thi Minh Hong menjalani hukuman penjara tiga tahun karena pelanggaran penggelapan pajak terkait kelompok kampanye lingkungannya CHANGE.

Pembangkang politik Tran Huynh Duy Thuc adalah seorang pengusaha internet yang dijatuhi hukuman 16 tahun penjara pada tahun 2010 karena diduga mencoba menggulingkan rezim.

Para pejabat pada hari Senin menolak untuk mengungkapkan jumlah total tahanan yang saat ini ditahan.

Pada bulan Agustus, pihak berwenang mengatakan sekitar 643 orang asing menjalani hukuman penjara di Vietnam.

Human Rights Watch mengatakan lebih dari 160 tahanan politik berada di balik jeruji besi.

Tim Redaksi:
A
L

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait