Ukraina Yakin Dapat Hentikan Russia setelah Terima Senjata Baru
- konflik Russia-Ukraina
- Volodymyr Zelensky
ISTANBUL - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan negaranya dapat menghentikan serangan Russia di timur saat ini setelah negara tersebut menerima pengiriman senjata baru yang disediakan oleh Barat.

Ket. Volodymyr Zelenskyy, Presiden Ukraina
Doc: AFP/GINTS IVUSKANS
"Dengan peningkatan pasokan senjata, kami akan mampu menghentikan mereka (Russia) di wilayah timur. Mereka memiliki inisiatif di sana sekarang. Ini bukan rahasia," kata Zelenskyy dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Parlemen Eropa, Roberta Metsola, di Kiev, Kamis (9/5). "Kita perlu menghentikan mereka dan mengambil inisiatif sendiri. Hal ini hanya dapat dilakukan jika Anda memiliki sesuatu yang kuat di tangan Anda," tambahnya.
Seperti dikutip dari Antara, Zelenskyy menyatakan Kiev akan mampu menghentikan inisiatif Russia di garis depan di Ukraina timur segera setelah negara itu menerima pengiriman senjata, yang menurutnya saat ini tidak berada pada tingkat yang mereka harapkan. Moskwa sebaliknya telah menambah pasukannya di utara dan timur negara itu.
Pada bulan lalu, Presiden AS, Joe Biden, menandatangani rancangan undang-undang bantuan senilai 60,8 miliar dollar AS (975 triliun rupiah) ke Ukraina menjadi undang-undang ketika negara itu terus melawan Moskwa di tengah perang Russia-Ukraina yang sudah berlangsung sejak Februari 2022.
Pulihkan Perdamaian
Zelenskyy menyinggung KTT Perdamaian Global yang akan datang di Swiss, pada Juni, dengan mengatakan KTT itu penting karena jika hukum internasional dan mayoritas dunia berhasil untuk Ukraina, mereka akan mampu berupaya untuk memulihkan perdamaian bagi semua orang.
"Itulah sebabnya (Presiden Russia Vladimir) Putin mencoba untuk mengganggunya - dia akan melakukannya dengan mencoba meningkatkan tekanan di garis depan, memulai tindakan serangan baru, dan dengan berbagai manipulasi dalam politik, dan dengan upaya untuk memecah belah masyarakat internasional," ujarnya.
Anda mungkin tertarik:
Dia melanjutkan dengan mengatakan Putin "sangat takut" dengan pertemuan puncak itu dan kemungkinan mayoritas dunia akan mulai memaksa Russia untuk berdamai. "Itulah mengapa kita memerlukan posisi yang jelas dari setiap negara, setiap pemimpin, setiap organisasi internasional mengenai partisipasi dalam KTT Perdamaian, mengenai dukungan terhadap upaya pembangunan perdamaian bersama kita," tambahnya.