Koran-jakarta.com || Jum'at, 20 Okt 2023, 05:29 WIB

Jasa Jaksel Minim Peluang Kerja

  • Lapangan Kerja

JAKARTA - Jakarta Selatan dinilai minim menyediakan lapangan kerja karena serapan tenaga kerjanya sangat sedikit, terutama sektor jasa. Informasi ini dikemukakan peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Andry Satrio Nugroho, Kamis (19/10).

Jasa Jaksel Minim Peluang Kerja

Ket. Arsip Foto - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan menawarkan bidang pelayanan masyarakat pada bursa kerja, Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Doc: ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan Jasa Jaksel Minim Peluang Kerja

"Sektor jasa ini tidak cukup besar menyerap tenaga kerja. Ini berbeda dengan manufaktur yang justru punya daya serap lebih besar," kata Andry Satrio. Meski begitu dia tidak menyebutkan angkanya. Namun, menurut Kepala Sudin Nakertransgi Jaksel, Fidiyah Rokhim, ada 316 tenaga kerja diterima di berbagai perusahaan dari kegiatan bursa kerja yang sudah digelar dua kali sepanjang tahun ini.

Fidiyah merinci, dari bursa pertama diterima 215 orang. Sisanya, diterima dalam bursa kerja kedua. "Jadi saat ini total 316 orang yang sudah terserap bekerja," jela Fidiyah. Menurut Andry, sektor jasa meliputi pelayanan kesehatan, pendidikan, perbankan, keuangan, transportasi, logistic, hingga teknologi informasi dan komunikasi. Andrymenjelaskan, kecilnya penyerapan tenaga kerja di Jakarta Selatan karena sektor jasa memerlukan keahlian dan keterampilan khusus.

Meski begitu, ekonomi Jakarta Selatan sebensarnya banyak digerakkan sektor jasa. "Jadi, harusnya banyak menyerap tenaga kerja. Tapi memang diperlukan keahlian khusus," jelasnya. Salah satu alasannya karena tingkat pendidikan masih rendah. Selain itu, juga tingkat keterampilan tidak memadai "Maka, bursa kerja yang diselenggarakan Jakarta Selatan tidak akan berdampak besar terhadap penyerapan tenaga kerja," tandasnya.

Tim Redaksi:
A
Aloysius Widiyatmaka
Penulis

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Aloysius Widiyatmaka

Artikel Terkait