Koran-jakarta.com || Selasa, 19 Sep 2023, 09:18 WIB

Zelenskyy Akan Jadi Pusat Perhatian di KTT PBB

  • Ukraina
  • The Sustainable Development Goals (SDGs)
  • Perang Russia-Ukraina
  • Volodymyr Zelenskyy
  • KTT PBB

PBB - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan menjadi pusat perhatian ketika para pemimpin dunia berkumpul di Majelis Umum PBB pada hari Selasa (19/9).

Zelenskyy Akan Jadi Pusat Perhatian di KTT PBB

Ket. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan pidato pada KTT SDG 2019.

Doc: president.gov.ua Zelenskyy Akan Jadi Pusat Perhatian di KTT PBB

Berbicara pada pertemuan tahunan di hari yang sama dengan Presiden Joe Biden, Zelensky diperkirakan akan menggunakan pidatonya di mimbar tersebut untuk mengecam Rusia atas invasi ke negaranya yang dimulai pada Februari 2022.

Namun ia juga akan bertemu dengan para pemimpin yang mempunyai pandangan berbeda, termasuk Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva. Lula sebelumnya mengatakan Ukraina turut bertanggung jawab atas perang tersebut dan menyalahkan bantuan militer senilai miliaran dolar untuk Kiev.

Zelensky, yang sampai saat ini melakukan perjalanan rahasia, esoknya akan mengambil bagian dalam sesi khusus mengenai Ukraina di Dewan Keamanan, di mana Rusia adalah anggota tetap yang memiliki hak veto.

Ditanya tentang pertemuan tersebut saat berkunjung ke rumah sakit di New York yang merawat tentara Ukraina, Zelensky mengatakan PBB masih menyediakan "tempat bagi teroris Rusia."

Dia sebelumnya mengatakan kepada CBS News dalam sebuah wawancara bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin - yang tidak menghadiri KTT PBB - adalah "Hitler kedua."

Dunia harus "memutuskan apakah kita ingin menghentikan Putin, atau apakah kita ingin memulai perang dunia," kata Zelensky.

Rusia mendapat banyak kritik di Majelis Umum PBB atas invasi yang dilakukannya. Namun fokus pada perang juga menuai kritik dari negara-negara berkembang yang percaya bahwa isu perang telah mengalihkan perhatian dari prioritas mendesak lainnya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres bertekad mengabdikan awal minggu ini untuk pembangunan. Dan negara-negara pada hari Senin berjanji untuk terus berusaha mencapai tujuan-tujuan yang sulit dicapai yang didukung PBB, yaitu pengentasan kemiskinan pada 2030.

Zelensky juga dijadwalkan bertemu di PBB dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu -- keduanya menjaga hubungan dengan Rusia -- serta Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Saat berpidato di resepsi peringatan 50 tahun Jerman di PBB, Scholz menyuarakan kekhawatirannya mengenai "perpecahan terbuka di dunia."

"Imperialisme sekali lagi menunjukkan wajah buruknya," katanya.

Erdogan, yang juga akan berpidato di Majelis Umum pada hari Selasa, telah berupaya memulihkan pengaturan yang didukung PBB yang diakhiri oleh Rusia untuk membiarkan Ukraina, lumbung pangan utama bagi negara berkembang, mengirimkan gandum melalui Laut Hitam.

Zelensky nantinya akan melakukan perjalanan ke Washington untuk kunjungan Gedung Putih dan bertemu Biden.

Mengumpulkan Musuh

Pertemuan yang pastinya tidak diharapkan di PBB adalah pertemuan antara Biden dan Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Pemimpin garis keras Iran itu menuju ke PBB tepat ketika Iran dan Amerika Serikat menyelesaikan pertukaran lima tahanan, setelah Biden berupaya membuka blokir dana Iran senilai 6 miliar dolar AS yang telah dibekukan di Korea Selatan.

Pemerintahan Biden, yang menghadapi kritik domestik atas kesepakatan dengan musuh bebuyutannya, menegaskan bahwa mereka tidak melihat pertukaran ini sebagai sebuah peluang.

Namun Majelis Umum PBB berfungsi sebagai forum terbaru untuk diplomasi antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Pada Senin, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Wakil Presiden Tiongkok Han Zheng di sela-sela PBB, perundingan tingkat tinggi kedua antara dua ekonomi terbesar di dunia dalam beberapa hari terakhir.

Blinken mengatakan mendukung "komunikasi terbuka" mengenai perselisihan dengan Tiongkok. Sementara Han mengatakan dunia membutuhkan "hubungan AS-Tiongkok yang sehat dan stabil."

Tim Redaksi:
A
L

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait