Presiden: Perlindungan Anak Merupakan Pertaruhan Masa Depan Bangsa
- Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
- Presiden Joko Widodo
- Hari Anak Nasional (HAN)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada peringatan Hari Anak Nasional, Minggu (23/7), menyatakan perlindungan dan kesempatan bagi anak untuk berkembang merupakan pertaruhan masa depan bangsa.

Ket. Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Doc: ISTIMEWA
Dalam akun media sosial Instagram @jokowi yang dipantau di Jakarta, Minggu (27/7), Presiden mengatakan generasi terbaik bangsa selalu lahir dari zaman yang memberi tempat yang lapang bagi setiap anak untuk tumbuh bebas, cerdas, dan ceria.
Sementara itu, Wakil Presiden dalam acara Anugerah Komite Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Tahun 2023, pada Kamis (20/7) lalu, juga menekankan pentingnya perhatian bersama atas penyelenggaraan perlindungan anak, karena anak-anak adalah aset bangsa yang paling berharga.
Wapres mengingatkan agar keberadaan keluarga dan pengasuhan alternatif seharusnya menjadi lingkungan yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang anak.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menekankan pentingnya akses air minum dan sanitasi yang layak dalam rangka pencegahan stunting. "Apabila anak-anak Indonesia tidak mendapatkan air bersih dan sanitasi yang baik, akan berisiko stunting, ini harus dihindari. Oleh karena itu, pemerintah gencar untuk melaksanakan program penyediaan air bersih dan sanitasi," kata Basuki.
Kementerian PUPR, tambahnya, terus memberikan dukungan terhadap program pencegahan stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak balita melalui penyediaan sarana prasarana air bersih dan sanitasi.
Dukungan infrastruktur dari Kementerian PUPR melalui program padat karya Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya berupa Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas). Pelaksanaan kegiatan Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) bertujuan untuk mendistribusikan anggaran infrastruktur kerakyatan hingga ke desa/pelosok serta mendorong perekonomian masyarakat dan memperluas lapangan pekerjaan.
Anda mungkin tertarik:
Dukungan Sosial
Pengamat sosial dari Universitas Airlangga Surabaya, Sutinah, yang diminta pendapatnya, mengatakan perlindungan dari kekerasan untuk mendukung perkembangan anak memang penting, terutama pada anak-anak terlantar yang kurang mendapat perhatian dan jauh dari keluarga. Dukungan dari lingkungan sosial itu sangat berguna karena bagi anak terlantar sendiri, keberadaan lembaga sosial dan tokoh-tokoh masyarakat di sekitarnya umumnya bermanfaat.
"Anak-anak terlantar biasanya mengadu pada pihak-pihak tertentu yang dianggap memberikan perlindungan, yang dirasakan aman untuk mengadu umumnya adalah ke gurunya di sekolah, mengadu ke kerabat, tokoh masyarakat setempat atau ke LSM. Dalam situasi dan kondisi seperti ini maka sangat diperlukan adanya dukungan sosial (social support) dari keluarga, tetangga, masyarakat, termasuk kelembagaan sosial keagamaan yang ada," katanya.
Kehadiran lembaga sosial keagamaan yang dapat dapat meringankan beban keluarga kurang mampu juga sangat berguna. Sebagian besar anak terlantar mengetahui bahwa lembaga sosial keagamaan yang ada di daerahnya punya program beasiswa, bantuan pakaian, makanan, peralatan sekolah, les atau bimbingan pengajian.