Koran-jakarta.com || Kamis, 07 Apr 2022, 15:21 WIB

Apa Itu Generasi Sandwich? Ini Dia 3 Cara Memberantas Rantai Penyebarannya Sebelum Kalian Menyesal

  • Ekonomi
  • Finansial
  • keluarga
  • Bekerja

Jakarta - Punya tanggung jawab segudang itu bikin stress, nggak sih? apalagi walaupun sudah menikah sekalipun kita masih dituntun untuk memenuhi kebutuhan dari salah satu anggota keluarga yang dikira masih perlu untuk ditanggung biaya hidupnya.

Apa Itu Generasi Sandwich? Ini Dia 3 Cara Memberantas Rantai Penyebarannya Sebelum Kalian Menyesal

Ket. generasi sandwich - dana tentis pixabay.com

Doc: https://koran-jakarta.com/images/library/generasi- Apa Itu Generasi Sandwich? Ini Dia 3 Cara Memberantas Rantai Penyebarannya Sebelum Kalian Menyesal

Lantas, dengan prahara yang seperti ini, orang-orang yang memiliki peran ganda sekaligus walaupun dirinya sudah mempunyai tanggung jawab di keluarga barunya, julukan yang disematkan untuk seseorang tersebut adalah Generasi Sandwich atau Sandwich Generation.

Waw, terdengar asing julukan itu. padahal generasi sandwich sendiri dicetuskan pertama kali oleh professor ternama yang ada di Lexington amerika serikat, Dorothy A Miller. Sandwich dikenal dengan berbagai tumpukan bahan makanan seperti dua lapis roti, irisan daging, selada, tomat, bawang bombay, mayones dan saus tomat inilah yang menggambarkan kondisi seseorang yang menanggung semua beban kebutuhan keluarganya. Mengapa hal ini bisa terjadi? lantaran tidak adanya kesiapan finansial yang cukup dari kedua orang tua yang mana permasalahan tersebut terlimpahkan oleh anak-anaknya.

Dari adanya artikel ini, tidak bermaksud secara gamblang mengatakan bahwa kedua orang tua yang seperti ini salah dan harus dilawan. No. bukan seperti itu. akan tetapi ini menjadi suatu pemberitahuan pengetahuan sejak dini agar bagaimana kita terhindar dari julukan "sandwich generation".

Perlu diketahui kesiapan finansial menjadi hal utama bagi keberlangsungan hidup manusia. Bayangkan saja, apabila seseorang tersebut tidak mempunyai manajemen keuangan yang baik dengan gaya hidup yang sangat mewah tanpa menyisihkan sebagian gaji untuk ditabung guna persiapan untuk masa depannya nanti dan terlalu tergesa-gesa untuk memutuskan menuju jenjang pernikahan yang mana sangatlah membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Lalu, apa yang akan terjadi? kebutuhan logistik menumpuk sedangkan ketersediaan finansial belum cukup. Dan siapa yang sebenarnya harus disalahkan? tidak ada yang disalahkan. Hanya saja terdapat pembenahan strategi dan pola pikir (mindset) dari diri kita supaya kedepannya tidak menjadi generasi sandwich.

Dari permasalahan ini, tentu kalian harus dapat mengetahui dan mengerti bagaimana caranya supaya rantai generasi sandwich ini tidak dialami oleh sebagian anak muda.


Tangkas arus derasnya pemasukan dan pengeluaran






Banyak anak muda yang masih produktif bekerja tidak melakukan hal yang dianggap sepele. Akan tetapi, dampak yang dirasakan sangat terasa. Apalagi untuk jangka waktu yang tidak singkat. Dengan adanya mengantisipasi dalam menangkas arusnya pemasukan dan pengeluaran kita bisa mengetahui kebutuhan apa saja yang perlu dibelanjakan dan kebutuhan yang sifatnya hanya impulsif semata. Contohnya membeli barang yang padahal di rumah sudah memiliki lebih dari 2 item dengan maksud ingin mengoleksi. Padahal dari segi manfaat, sama-sama saja. Tanpa mengurangi nilai fungsi yang ada di barang tersebut.



Temukan benih-benih penghasilan baru





"Sekali dayung, dua pulau terlampaui". Pepatah ini selaras dengan apa yang menjadi langkah solutif bagi anak gen Z dalam memberantas rantai generasi sandwich. Pasalnya, dengan memiliki sumber penghasilan yang baru, otomatis pemasukan dana kalian semakin bertambah.

Contoh, pekerjaan utama bekerja sebagai pramuniaga di sebuah hotel, kalian bisa mencari sumber penghasilan baru seperti menjadi contributor, bisnis online, freelancer, content creator, design graphic, dan lain-lain.



Bicara dengan pihak keluarga






Hal ini tidak terlepas dengan peran utama keluarga yang menyebabkan terbentuknya generasi sandwich yang melanda. Jika posisi kalian di keluarga sebagai anak pertama, bicarakan secara baik-baik mengenai apa yang menjadi kesulitan kalian dalam menanggung beban ganda yang notabene jika anak pertama tersebut sudah memiliki tanggung jawab di keluarga barunya. Otomatis fokus dalam berkeluarga menjadi terbelah. Maka dari itu, secara bijak berbincang dengan kedua orang tua, ataupun mertua agar mereka juga bisa memahami kondisi kalian. Itu tadi bagaimana cara memutus keberlangsungan generasi sandwich yang bisa diterapkan sebagai acuan pencegahan agar terhindar memiliki peran ganda di ruang lingkup keluarga. So, cermat dalam bertindak, cermat pula dalam mengatur keuangan untuk kesejahteraan untuk hari ini dan seterusnya.

Tim Redaksi:
A
F

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait