Presiden Turki Erdogan Batal Usir 10 Dubes Negara Barat
Koran-jakarta.com || Selasa, 26 Okt 2021, 17:10 WIBPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan membatalkan ancamannya untuk mengusir sepuluh duta besar asing pada Senin (25/10) terkait pernyataan mereka untuk mendukung seorang aktivis yang dipenjara.

Ket.
Doc: istimewa
Pembatalan ancaman itu dilakukan setelah AS dan beberapa negara yang dubesnya akan terancam diusir mengeluarkan pernyataan serupa bahwa mereka menghormati Konvensi PBB yang mengharuskan para diplomat untuk tidak ikut campur atas urusan dalam negeri negara tuan rumah.
Usai memimpin pertemuan dengan kabinet untuk membahas ketegangan diplomatik tersebut, Erdogan mengatakan para dubes asing itu sudah memetik pelajaran dan "kini akan lebih berhati-hati."
"Kita sama sekali tidak ingin menciptakan krisis melainkan untuk melindungi martabat, kebanggaan, dan hak-hak kedaulatan kita," kata Erdogan dalam komentar yang disiarkan TV.
Anda mungkin tertarik:
Kedutaan Besar AS dan sembilan kedubes asing lainnya di Turki mengeluarkan pernyataan bersama dengan mengutip perjanjian internasional bahwa para dubes tidak boleh ikut campur dalam urusan domestik negara tuan rumah, yang menjadi penempatan tugasnya.
"Amerika Serikat menyatakan tetap mematuhi Pasal 41 Konvensi Wina atas Hubungan Diplomatik," cuit Kedubes AS di Turki dalam akunnya di Twitter.
Pasca perkembangan baru itu, mata uang lira bergairah lagi dari tingkat terendah dan diperdagangkan setengah persen lebih tinggi terhadap dolar.
Erdogan pada Kamis (21/10) mengancam para duta besar itu dan bahkan menyebut ke-10 utusan itu"persona non grata" -- dalam pernyataan yang disiarkan TV hari Sabtu (23/10).