Vaksinasi Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi 2021
JAKARTA - Kalangan dunia usaha dan akademisi menilai vaksinasi menjadi kunci pertumbuhan ekonomi pada 2021 mendatang bisa kembali ke level 4-5 persen. Sebab, dengan pemberian vaksin maka masyarakat akan lebih berani beraktivitas, sehingga mendorong konsumsi sebagai motor penggerak utama perekonomian nasional.

Ket.
Doc: ISTIMEWA
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, dalam keterangan tertulisnya usai melantik pengurus Kadin Jawa Timur di Surabaya, Jumat (20/11), optimistis pertumbuhan hingga 5 persen bisa tercapai, meskipun pada 2020 ini, ekonomi secara umum terkontraksi.
Sementara itu, Rektor Universitas Indonesia (UI), Ari Kuncoro, dalam diskusi daring, Kamis (19/11) malam, meminta pemerintah untuk mendorong konsumsi melalui optimalisasi penyaluran bantuan sosial serta menyiapkan kepastian vaksinasi tahun depan agar ekonomi kembali tumbuh.
Dia juga optimistis, pada triwulan keempat tahun ini ekonomi terus pulih ke level 0 persen, setelah pada triwulan II dan III mengalami kontraksi yang cukup dalam.
"Prediksi 0 persen mungkin tercapai yang penting kelas menengah juga bisa jalan, demand tetap dijaga. Intinya, selama penanganan Covid-19 bagus maka ekonomi akan baik juga asal bansos tetap jalan," kata Ari.
Optimisme bakal tumbuh itu, lanjut Ari, bisa dilihat dari mulai membaiknya impor bahan baku penolong karena produksi juga sudah mulai meningkat. Demikian pun dengan respons pengusaha.
"Vaksin jadi penentu, Tiongkok sudah tumbuh karena sudah bisa mengendalikan Covid-19. Dengan vaksin, orang bisa jalan-jalan, belanja," kata Ari.
Anda mungkin tertarik:
Banyak Stimulus
Dalam diskusi yang sama, Sekretaris Kemenko bidang Perekonomian, Susiwijonono Moegiarso, menegaskan untuk mendorong permintaan, pemerintah telah mengucurkan banyak stimulus termasuk bansos. Itu dianggap manjur untuk mendorong daya beli yang terpuruk selama pandemi.
Bagi pelaku usaha sudah banyak fasilitas yang diberikan di antaranya insentif pajak dan bantuan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tinggal mengupayakan penyerapannya lebih optimal dalam dua bulan terakhir.
Wakil Ketua Kadin, Jhonny Dharmawan, dalam kesempatan yang sama meminta pemerintah memperhatikan UMKM, karena kontribusinya sangat besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Sedangkan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dalam kesempatan terpisah mengatakan sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baru ke depan adalah para new UMKM yang menggunakan sentuhan digital yang didukung generasi milenial.
"Milenial sebagai generasi penerus bangsa akan menjadi motor penggerak new UMKM di masa kini dan masa depan," kata Perry pada pembukaan secara virtual Karya Kreatif Indonesia seri III.
Menurut dia, bonus demografi memosisikan peran penting generasi milenial dalam perekonomian Tanah Air. ers/E-9