Koran-jakarta.com || Rabu, 29 Apr 2020, 16:33 WIB

Imbal Hasil SBN Lebih Tinggi dari Obligasi AS

Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan imbal hasil atau yield surat berharga negara (SBN) tenor 10 tahun yang dilelang pemerintah mencapai 8,08 persen atau jauh lebih tinggi dibandingkan produk serupa di Amerika Serikat (AS) dengan perbedaan sekitar 7,5 persen.

Imbal Hasil SBN Lebih Tinggi dari Obligasi AS

Ket. Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo saat menyampaikan media briefing melalui siaran live streaming di Jakarta, Rabu (29/4).

Doc: Dok BI Imbal Hasil SBN Lebih Tinggi dari Obligasi AS

"Perbedaan suku bunga SBN kita dengan luar negeri itu tinggi sekali dan itu menarik," katanya dalam keterangan pers daring di Jakarta, Rabu (29/4).

Surat utang pemerintah AS atau US Treasury dengan tenor 10 tahun menawarkan imbal hasil 0,61 persen, Selasa (28/4).

Gubernur BI menyebutkan imbal hasil yang tinggi dalam lelang SBN pada pasar perdana Selasa (28/4/2020) diprediksi membuat lelang SBN hanya dimenangkan mencapai 16,6 triliun rupiah dari total penawaran masuk mencapai 44,4 triliun rupiah. Padahal, pemerintah menargetkan 20 triliun rupiah hingga maksimal 40 triliun rupiah.

"Mereka bid-nya dengan minta yield terlalu tinggi, mengira yang akan diterbitkan pasar itu tinggi banget padahal kalau dihitung tidak terlalu tinggi. Minggu-minggu ini pasar masih pelajari ini," katanya.

Sementara itu, BI menawar lelang SBN pada pasar perdana Selasa (28/4/2020) sebesar 7,5 triliun rupiah namun yang dimenangkan pemerintah mencapai 2,3 triliun rupiah. Sedangkan, sisanya sebesar 14,3 triliun rupiah lelang SBN dipenuhi dari pelaku pasar.

Dalam lelang SBN bank sentral itu sebagai non-competitive bidder atau pihak yang tidak ikut dalam perhitungan harga di pasar.

Sesuai kesepakatan antara BI dengan Kementerian Keuangan, di pasar non-competitive bidder itu bank sentral maksimum bisa membeli sebesar 25 persen dari target maksimal.

Rencananya pemerintah akan kembali melakukan lelang SBN sisa yang belum terpenuhi dari target maksimal 40 triliun rupiah itu dalam lelang tambahan atau greenshoe auction dengan penawaran dari BI yang sama yakni 7,5 triliun rupiah dan jika belum juga terpenuhi melalui lelang tahap ketiga yakni private placement yang menyesuaikan harga pasar terkini oleh pedagang harga efek Indonesia (PHEI).



Tim Redaksi:
A
M

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait